Page 115 - Grafis Islam 05-Islam, Dialog Toleransi, Kebangsaan
P. 115
Hubungan antara Islam dan konsep Indonesia, komunitas politik Muslim
kebangsaan di Indonesia seperti yang mampu memberikan respons yang tetap
dapat dilihat dalam pembahasan buku ini memprioritaskan keutuhan dan kesatuan
memiliki pasang surut. Kerap kali terjadi Indonesia. Tentunya semua ini tidak dapat
tarik-menarik arah konsep kebangsaan hadir jika sejak awal kekuatan politik Islam
yang dikehendaki oleh aktivis politik maupun tokoh-tokoh nasional berlatar
Islam yang berbeda dengan konsep belakang Islam tidak berkomitmen dengan
kebangsaan yang dibayangkan oleh konsep kebangsaan Indonesia. Justru
kelompok Nasionalis. Meski demikian, kita dengan melihat bagaimana respons
tidak dapat membantah bahwa sejak awal dan sikap kompromi mereka ketika
konsep kebangsaan yang menjadi ciri dan terjadi ketegangan politik menunjukan
bentuk Indonesia banyak ditentukan oleh bagaimana nilai-nilai Islam yang mereka
inisiatif dan kerelaan aktivis politik Muslim yakini menjadi panduan mereka untuk
untuk berkompromi demi tercapainya membuat keputusan yang bijaksana.
cita-cita luhur terwujudnya bangsa
Indonesia. Namun, kita juga tidak dapat Kita harus menyadari bahwa Islam
mengesampingkan bahwa perjalanan sebagai kekuatan mayoritas di Indonesia
mewujudkan cita-cita tersebut seringkali memiliki peranan yang sangat penting
diwarnai dengan dinamika yang berakibat dalam dinamika politik. Cita-cita bangsa
pada perdebatan dan ketegangan politik Indonesia sebagai negara yang adil dan
yang terus terjadi bahkan hingga saat ini. makmur yang dapat mengayomi seluruh
rakyatnya tanpa membeda-bedakan latar
Dalam dinamika tersebut kita dapat belakangnya, hanya dapat diwujudkan
melihat bahwa perjalanan sejarah ke arah jika nilai-nilai Islam diaplikasikan dengan
terwujudnya konsep kebangsaan Indonesia, sikap sebagai rahmatan lil alamin,
tidak dapat semata-mata dilihat sebagai sehingga mampu membawa berkah bukan
pertarungan agenda antara kelompok saja untuk Indonesia tetapi juga untuk
Nasionalis dan kelompok Islam. Nyatanya dunia. Sebagai sebuah bangsa yang terus
apa yang menjadi agenda kelompok politik memperjuangkan konsep kebangsaannya,
Muslim dan kelompok Nasionalis adalah diharapkan kita dapat terus belajar
sebuah agenda yang cair. Seringkali di dari catatan-catatan sejarah yang ada,
balik ketegangan politik kita melihat khususnya yang terkait dengan Islam
bagaimana sikap-sikap kenegarawanan dan kebangsaan. Sebagai generasi muda
dan visioner justru dihadirkan oleh para diharapkan kita semua dapat mengambil
tokoh dari kedua kelompok sebagai sebuah hikmahnya. Bahwa di dalam sebuah
jalan tengah. Hal ini misalnya dapat dilihat peristiwa sejarah selalu ada sisi-sisi lain
dari bagaimana seluruh pihak sepakat yang patut dipahami guna mendapatkan
Literasi Nasional tengah yang mampu diterima, khususnya bagaimana sebuah peristiwa sejarah
sebuah gambaran yang lengkap tentang
untuk menerima Pancasila sebagai jalan
dapat terjadi. Juga bahwa sebuah kejadian
oleh kekuatan politik Muslim. Pun ketika
arah dinamika politik Indonesia membuat
sejarah bukanlah sebuah gambaran
tantangan demi tantangan muncul
menyerupai gambaran yang kompleks
dan mengancam konsep kebangsaan hitam putih yang tegas melainkan lebih
102 dengan berbagai nuansa abu-abunya.