Page 20 - modul isi X SEM 2
P. 20
b. Megagametogenesis
Seperti serbuk sari, sel telur tumbuhan angiospermae dibentuk di
bagian bunga, yaitu pistilum. Pada organ ini terjadi pembentukan sel telur
dan tempat terjadinya fertilisasi (pembuahan). Pistilum terdiri atas tiga
bagian, yaitu kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus), dan ovarium.
Pada ovarium inilah tempat sel telur terbentuk.
Pada ovarium terdapat ovulum atau kantung embrio. Beberapa
spesies tumbuhan dapat memiliki ovolum lebih dari satu sehingga dapat
menghasilkan buah dengan banyak biji. Pada uraian ini, hanya akan
dijelaskan perkembangan pada ovarium dengan satu ovulum. Di dalam
ovulum tersebut terdapat sel induk megaspora.
Megasporogenesis terjadi di ovarium. Dimulai dengan pembelahan
meiosis pada sel induk megaspora yang menghasilkan 4 sel megaspora
haploid. Tiga sel megaspora mengalami degenerasi, sedangkan satu
megaspora tetap hidup dan akan mengalami pembelahan lebih lanjut.
Selanjutnya, terjadi pematangan melalui megagametogenesis. Pada
proses ini satu sel megaspora akan mengalami tiga kali mitosis. Akan tetapi,
pembelahan tersebut tidak diikuti sitokinesis sehingga hanya terjadi
pembelahan inti sel. Tiga kali pembelahan mitosis menghasilkan satu sel
telur dengan 8 inti sel. Kedelapan inti sel ini terkumpul dalam dua kelompok
pada ujung yang berlawanan. Satu inti dari setiap kelompok bergerak ke
tengah sel. Dua sel di tengah ini adalah inti kutub atau inti polar.
Sel dengan 8 inti sel ini disebut juga kandung lembaga yang
memiliki satu lubang kecil (mikropil) tempat masuknya gamet jantan.
Terdapat tiga inti dekat mikropil. Dua di antaranya disebut sinergid dan satu
inti lain merupakan inti telur. Tiga inti pada tempat yang berlawanan dengan
mikropil disebut antipoda. Perhatikan berikut ini.