Page 47 - Kelas X. 2a. Perpetaan_Dirjen GTK Kemdikbud 2019
P. 47
Unit Pembelajaran
Perpetaan
k. Sumber/Keterangan Riwayat Peta
Keterangan ini merupakan catatan tentang asal usul pemetaan tersebut,
terutama mengenai sumber data, metode pemetaan, tahun
pengumpulan/pengolahaan dan tanggal pembuatan/pencetakan peta,
serta keterangan lain yang ditekankan pada pemberian identitas peta,
meliputi penyusun peta, percetakan, sistem proyeksi peta, penyimpangan
deklinasi magnetis, dan lain sebagainya yang memperkuat identitas
penyusunan peta yang dapat dipertanggungjawabkan.
l. Elevasi
Salah satu unsur yang penting lainnya pada suatu peta adalah informasi
tinggi suatu tempat terhadap rujukan tertentu. Unsur ini disebut dengan
elevasi, yaitu ketinggian sebuah titik di atas muka bumi dari permukaan
laut. Kartograf menggunakan teknik yang berbeda untuk menggambarkan
ketinggian, misalnya permukaan bukit dan lembah. Satuan ketinggian
merupakan keterangan mengenai satuan untuk ketinggian yang digunakan
dalam peta, satuan ketinggian yang digunakan di Indonesia adalah satuan
meter.
Peta Topografi tradisional menggunakan garis lingkaran yang memusat
yang disebut dengan garis kontur, untuk menggambarkan elevasi. Setiap
garis menandakan ketinggian di atas permukaan laut. Berdasarkan garis
kontur tersebut, konfigurasi relief lebih mudah dibaca bila dibandingkan
metode lainya, namun demikian kadang kadang penggambaran relief
dengan garis kontur saja kesan tiga dimensinya sulit digambarkan,sehingga
timbul cara yaitu hill shading.
Hill shading merupakan pemberian warna atau bayangan pada suatu
gambar relief untuk menciptakan suatu bentuk tiga dimensional pada
metode garis kontur. Prinsip yang dipakai adalah dengan menggunakan
prinsip penyinaran. Biasanya penyinaran / arah sinar datang dari arah
barat laut, sehingga bayangan terjadi di sebelah tenggara.
49