Page 58 - Kelas X. Proses Pembentukan Bumi_Dirjen GTK Kemdikbud 2019_Neat
P. 58
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
cahaya matahari yang bisa dipantulkan bulan ke bumi. Kemudian, karena
bulan bergerak mengelillingi bumi, semakin lama semakin banyak
permukaan bulan yang tampak disinari matahari.
Bulan mulai kelihatan sebagai bulan sabit, dan ini berlangsung sampai sekitar
tanggal 7, yakni saat bulan dalam keadaan setengah penuh. Antara tanggal 7
dan tanggal 15, permukaan bulan yang disinari matahari semakin banyak.
Keadaan ini disebut bulan bungkuk. Saat bulan purnama, yaitu sekitar
tanggal 14, bumi berada diantara bulan dan matahari. Pada kedudukan ini
bulan bersinar penuh, karena bulan persis berada di belakang bumi apabila
dilihat dari matahari. Setelah bulan purnama berlangsung, bulan memasuki
fase bungkuk lagi, terus menjadi setengah penuh pada tanggal 21, dan
menjadi bulan sabit lagi sampai bulan baru berikutnya.
Perhitungan tahun menurut bulan mengelilingi bumi disebut perhitungan
“qamariah” (bahasa Arab, qamar=bulan). Penanggalan Hijriah dasarnya
peredaran bulan mengelilingi bumi. Sementara perhitungan tahun menurut
peredaran bumi mengitari matahari disebut perhitungan “Syamsiah” (bahasa
Arab, Syam=matahari) contohnya penanggalan Masehi.
Sampai saat ini belum jelas bagaimana bulan terbentuk dan menjadi satelit
bumi. Bersama ini dipaparkan teori mengenai proses pembentukan bulan,
sebagai berikut:
- Teori Fisi
Menurut teori ini bulan berasal dari calon bumi pada saat masih belum
memadat, bumi dan bulan sama.
- Teori Penangkapan
Menurut teori ini bulan dari tempat lain di tata surya. Pada suatu ketika,
benda tersebut bergerak cukup dekat dengan bumi, sehingga mengalami
gravitasi bumi. Gaya tarik gravitasi bumi menyebabkan benda langit
mengorbit bumi menjadi satelit bumi.
- Teori Kondensi
60