Page 13 - Kelas XII. 3. Interaksi Keruangan Desa Kota
P. 13
Unit Pembelajaran
Interaksi Keruangan Desa Kota
Dana Desa Bojongnangka Kab.Pemalang Untuk Peningkatan Produksi Sayur
Mayur
By Sindikat Post15 Juni 2019
Sindikat Post, Pemalang – Menurut laporan Edhi Nusantara yang terbaca Ketua Tim
Pakar Menteri Desa PDTT Haryono Suyono, Desa Bojongnangka yang memiliki
luas wilayah 371.980 Ha terbagi dalam 6 Dusun, 55 RT dan 10 RW dengan jumlah
penduduk 11.878 orang, 3.278 kepala keluarga ingin mewujudkan visi “Terwujudnya
Masyarakat Desa Yang Berakhlak Mulia, Sehat, Cerdas dan Sejahtera”. Visi itu
dijadikannya pedoman yang dikejar dengan sungguh-sungguh oleh warga desa
yang terletak di Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa
Tengah tersebut.
Mayoritas penduduk yang bermata pencaharian petani sayur mayur, menempatkan
Bojongnangka sebagai desa pertanian pemasok utama sayur mayur di Pemalang
sampai pasar-pasar di wilayah Jakarta. Melalui profesi itu perekonomian dan
kesejahteraan Desa Bojongnangka masih tergolong rendah. Dari data yang
diperoleh, terdapat sebanyak 1.069 penduduk yang masih tergolong kategori
keluarga Pra-Sejahtera dari jumlah 3.278 orang.
Melihat tingkat kesejahteraan tersebut, diperlukan usaha dan kerja keras dan
dorongan peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa.
Pemanfaatan APBDesa yang bersumber dari Alokasi Dana Desa, maupun sumber
lainnya diharapkan menggerakkan roda perekonomian sekaligus membantu
menyediakan fasilitas umum yang belum mampu disediakan secara swadaya oleh
masyarakat.
Pada tahun 2017 Desa Bojongnangka mempunyai pendapatan mencapai Rp.2,11
Milyar dengan Dana Desa yang didapatkan sebesar Rp.1,01 Milyar. Desa
Bojongnangka melalui RPJMDes Bojongnangka menggunakan dana tersebut untuk
Pembangunan Desa, Pemberdayaan Masyarakat, Pembinaan Kemasyarakatan
dan Penyelenggaraan Pemerintahan.
Desa Bojongnangka sebagai pemasok terbesar (60%) sayur mayur di pasar-pasar
sekitar Kota Pemalang memberikan prioritas penggunaan Dana Desa adalah dalam
rangka perbaikan drainase dan talud yang mendorong irigasi sektor pertanian.
Pembangunan drainase MD 30, drainase 40, dan talud mencapai Rp.453 juta (dari
keseluruhan Rp.1,01 Milyar). Penggunaan Dana Desa juga ditujukan untuk
pembangunan jalan dan jembatan mencapai Rp.103 juta.
Wahmu, Kepala Desa Bojongnangka menyatakan “Setelah dilakukan pengaspalan
jalan di Desa Bojongnangka berpengaruh terhadap distribusi hasil pertanian ke
pasar. Pengangkutan hasil panen menjadi lancer, menekan biaya produksi dan
meningkatkan penghasilan petani”. Untuk pengembangan unit usaha masyarakat
desa, dana desa turut serta memberikan penyertaan modal BUMDesa.
Dalam meningkatkan pelayanan masyarakat dan peningkatan kualitas manusia,
Dana Desa digunakan membangun fasilitas umum jamban keluarga dan MCK
95