Page 87 - E-MODUL MOBILITAS MANUSIA FASE F
P. 87
KETERKAITAN SISTEM SARAF DAN SISTEM GERAK DALAM MOBILITAS
MANUSIA
Sobat Bio yang cerdas!
Kata Mobilitas berasal dari bahasa latin yaitu “mobilis” yang artinya dapat dipindahkan
atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Ketika manusia
melakukan aktivitas pergerakan, sistem pengatur utama yang berperan adalah sistem
saraf dan sistem gerak yang saling bekerjasama secara harmonis. Pada
pembelajaran kali ini, kalian akan belajar lebih mendalam mengenai bagaimana
gerakan bekerja pada manusia, sistem saraf yang berperan sebagai penerima
rangsang, pemroses informasi, serta penghantar rangsangan juga sangat berkaitan
erat dengan sistem gerak yang melibatkan tulang dan otot sebagai pendukung
pergerakan sesuai rangsangan yang diterima. Dalam hal ini mobilitas manusia
melibatkan peran banyak bagian tubuh diantaranya adalah sistem saraf pusat (SSP)
yang secara terus menerus menerima rangsangan dari lingkungan eksternal dan
internal yang dibawa melalui bantuan sel saraf sensoris, kemudian dari sistem saraf
pusat (SSP) dibawa ke sel saraf motoris yang mengirimkan instruksi ke otot untuk
membangkitkan reaksi. Otot berperan dalam proses pergerakan, misalnya kontraksi
otot rangka yang menggerakan tulang. Proses pergerakan otot dalam tubuh dalam
melakukan berbagai fungsi motorik tersebut dikendalikan oleh sistem saraf yang
berkerja secara harmonis dan konsisten. Namun pernahkah kalian memikirkan
bagaimana jika manusia tidak melakukan pergerakan (immobilisasi) pada tubunya?
Immobilisasi adalah keadaan di mana seseorang mengalami keterbatasan gerak
sebagai akibat adanya gangguan pada organ tubuh.
Mari pahami artikel di bawah ini!
Artikel 1
87