Page 10 - E-MODUL STEM GENETIKA
P. 10
A. MEKANISME DETERMINASI SEKS
Sebagian besar mekanisme penentuan (determinasi) seks berada dalam
kendali genetik dan dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu dari kategori berikut:
1. Mekanisme Kromosom Seks
a. Jantan Heterogamet.
Pada manusia, dan agaknya pada semua mamalia lainnya, adanya kromosom
Y menentukan suatu kecenderungan kepada sifat jantan. Jantan normal secara
kromosomal adalah XY dan betina XX. Hal ini menghasilkan rasio seks 1:1 pada
setiap generasi. Mengingat jantan menghasilkan dua macam gamet sejauh yang
menyangkut kromosom seks, maka dia dikatakan berkelamin heterogamet,
sementara yang betina hanya menghasilkan satu macam gamet, jadi dikatakan
berkelamin homogamet.
b. Betina Heterogamet
Metode penentuan seks ini ditemukan pada golongan hewan yang secara
komparatif besar, termasuk kupu-kupu, ngengat, kepik air, ulat sutera, dan beberapa
burung dan ikan. Adanya satu-X dan dua-X pada spesies-spesies ini berturut-turut
menentukan sifat betina dan sifat jantan. Hewan betina beberapa spesies
mempunyai kromosom yang mirip dengan kromosom Y pada manusia, misalnya
pada ayam domestik. Dalam hal ini, kromosom yang mirip dengan kromosom
manusia diberi lebel Z dan W, untuk menggantikan X dan Y, untuk menunjukkan fakta
bahwa hewan betina (ZW) adalah berkelamin heterogamet dan hewan jantan (ZZ)
adalah berkelamion homogamet. Individu betina pada spesies-spesies lainnya tidak
memiliki homolog untuk kromosom tunggalnya seperti halnya pada mekanisme XO
yang di bahas sebelumnya. Untuk menunjukkna perbedaan ini, simbol ZZ dan ZO
dapat digunakan berturut-turut untuk menyatakan jantan dan betina. Rasio kelamin
yang diharapkan adalah 1:1.
2. Keseimbangan Gen
Meskipun penting untuk fertilitas jantan adanya kromosom Y misalnya pada
Drosophila, rupanya tidak ada hubungannya dengan determinasi seks. Sebaliknya,
faktor-faktor untuk sifat jantan yang terdapat dalam semua autosom “diimbangi”
dengan faktor-faktor untuk sifat betina yang terdapat dalam kromosom-kromosom
X. Jika setiap perangkat autosom haploid membawa faktor-faktor dengan nilai
penentu kelamin jantan sama dengan satu, maka setiap kromosom X membawa
faktor-faktor dengan nilai penentu betina sebesar 1 ½.
7