Page 41 - E-MODUL STEM GENETIKA
P. 41
1. SYARAT BERLAKUNYA HUKUM HARDY-WEINBERG
Hukum Hardy-Weinberg bisa berlaku jika memenuhi beberapa syarat. Jadi,
kita tidak bisa memakai hukum Hardy-Weinberg secara sembarangan. Berikut syarat
hukum Hardy-Weinberg:
a. Setiap gen mempunyai viabilitas dan fertilitas yang sama
b. Perkawinan terjadi secara acak
c. Tidak terjadi mutasi gen atau frekuensi terjadinya mutasi, sama besar.
d. Tidak terjadi migrasi
e. Jumlah individu dari suatu populasi selalu besar
Frekuensi alel yang statis dalam suatu populasi dari generasi ke generasi
mengasumsikan adanya perkawinan acak, tidak adanya mutasi, tidak adanya
migrasi ataupun emigrasi, populasi yang besarnya tak terhingga, dan ketiadaan
tekanan seleksi terhadap sifat-sifat tertentu.
Jika syarat-syarat tersebut terpenuhi, maka frekuensi alel dan frekuensi
genotipe dalam suatu populasi akan konstan dan evolusi pun tidak akan terjadi.
Tetapi dalam kehidupan, syarat-syarat tersebut tidak mungkin terpenuhi sehingga
evolusi dapat terjadi.
2. PENERAPAN HUKUM HARDY-WEINBERG
Penerapan hukum Hardy-Weinberg dapat digunakan dengan mudah, jika kita
mengetahui cara dan syarat-syarat tambahan ketika menerapkan hukum Hardy-
Weinberg. Yuk, simak beberapa cara dan syarat yang harus diketahui dalam
penerapan hukum Hardy-Weinberg di bawah ini!
Menghitung frekuensi gen dan genotip:
a. Harus diketahui sifat gen pembawa sifat: dominan, kodominan, letal
b. Harus diketahui jumlah gen yg terlibat dalam pengekspresian sifat: gen tunggal,
alel ganda
c. Harus diketahui pola pewarisan gen tersebut: autosomal, kromosom seks
1) Menghitung frekuensi gen kodomain
• Relatif mudah, karena fenotipe sekaligus menujukkan genotipe
• Tidak perlu mencari frekuensi genotipe heterozigot (heterozigot mempunyai
fenotipe tersendiri).
2) Menghitung frekuensi gen jika ada dominansi
• Harus diketahui terlebih dulu gen mana yang dominan dan gen mana yang
resesif.
• Terdapat genotipe heterozigot atau carrier.
38