Page 39 - E-MODUL HORTIKULTURA
P. 39
a. memanfaatkan tempat-tempat yang kosong
b. menghemat pengolahan lahan
c. memanfaatkan sisa pupuk yang diberikan pada tanaman utama (ada
hubungan timbal balik)
d. meningkatkan hasil persatuan luas lahan
e. memberikan hasil sebelum tanaman utama menghasilkan.
2. Kerugian:
a. memerlukan banyak tambahan biaya tanam
b. sulit mengadakan proteksi terhadap serangan hama dan penyakit, mengingat
masing-masing tanaman memerlukan pengendalian yang berbeda-beda.
3. Rotasi Tanaman
Rotasi tanaman merupakan salah satu praktek penting dalam sistem
pertanian berkelanjutan yang dapat meningkatkan retensi air dan hara, menurunkan
kebutuhan pupuk sintetis melalui penanaman tanaman kacang-kacangan. Rotasi
tanam antara tanaman padi dengan palawija maupun hortikultura merupakan salah
alternatif yang bijak untuk tetap mempertahankan produktivitas dan kesuburan
lahan, dan perekonomian petani.
Rotasi sering diterapkan petani untuk mencegah perkembangan hama dan
penyakit, memelihara/memperbaiki kesuburan tanah (ketersediaan hara dan sifat-
sifat fisik tanah) dan mengurangi erosi lahan, meningkatkan retensi air dan hara dan
menurunkan kebutuhan pupuk kimia melalui penanaman tanaman legum,
mengendalikan gulma dan memperbaiki struktur tanah. Rotasi tanaman juga
meningkatkan kualitas struktur tanah dan mempertahankan kesuburan dengan
melakukan pergantian antara tanaman berakar dalam dengan tanaman berakar
dangkal.
Tujuan Rotasi Tanaman antara lain:
1. Memperbaiki struktur dan kesuburan tanah
38