Page 15 - E-Modul Instrumentasi dan Pengukuran
P. 15

Instrumentasi dan Pengukuran




                      Pada gambar di atas, dapat diketahui bahwa gambar (a) menunjukkan contoh akurasi

                      tinggi dengan presisi rendah, gambar (b) menunjukkan contoh akurasi rendah dengan
                      presisi tinggi, dan gambar (c) menunjukkan contoh akurasi tinggi dengan presisi tinggi.

                  h.  Kalibrasi (calibration)
                      Yaitu  memeriksa  instrumen  terhadap  standar  yang  diketahui  dengan  tujuan  untuk

                      mengurangi  kesalahan  dalam  ketelitiannya.  Setiap  instrumen  ukur  yang  keluar  dari

                      pabrik telah dikalibrasi, namun setelah penggunaan dalam waktu tertentu, akurasinya
                      dapat berkurang sehingga perlu dikalibrasi ulang.

                  i.  Kesalahan (error)
                      Error  dalam  instrumentasi  ialah  perbedaan  hasil  antara  harga  terukur  dengan  harga

                      sebenarnya  atau  bisa  juga  diartikan  sebagai  penyimpangan  hasil  pengukuran  yang
                      dihasilkan  oleh  sebuah  instrumen  dengan  hasil  pengukuran  oleh  alat  instrumentasi

                      standart. Kesalahan berhubungan dengan akurasi,  suatu  instrumen yang akurat  akan

                      mempunyai error yang kecil. Kesalahan ini muncul dalam sistem pengukuran itu sendiri
                      dan  dari  standar  yang  digunakan  untuk  kalibrasi  sistem  tersebut.  Sebagai  tambahan

                      untuk  kesalahan  yang  dihasilkan  dari  kalibrasi  sistem  pengukuran  yang  salah,  ada
                      sejumlah sumber kesalahan yang perlu diperiksa.

                      Sumber  kesalahan  ini  meliputi  derau  (noise),  waktu  tanggap  (response  time),
                      keterbatasan rancangan (design limitation), pertambahan atau kehilangan energi karena

                      interaksi,  transmisi,  keausan  atau  kerusakan  sistem  pengukuran,  pengaruh  ruangan

                      terhadap  sistem,  kesalahan  penafsiran  oleh  pengamat.  Dalam  memperkirakan  besar
                      ketidakpastian  atau  kesalahan  dalam  menetapkan  nilai  kuantitas  sebagai  hasil

                      pengukuran,  harus  dibedakan  antara  dua  golongan  kesalahan  sistematis  dan  acak.

                      Kesalahan sistematis adalah kesalahan yang secara konsisten terulang apabila dilakukan
                      pengulangan percobaan. Untuk mendapatkan error, maka kita harus membandingkan

                      dengan alat instrumentasi standart yang sudah tersertifikasi.













                   Y O U R   L O G O                           Politeknik Negeri Sriwijaya     |    Page 15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20