Page 108 - Kelas X Prakarya dan Kewirausahaan BS Sem 2 Cover 2017
P. 108

Makanan awetan  dari bahan hewani adalah makanan yang dibuat dari
                        SDA hewani, yang sudah melalui proses pengolahan yang tepat sesuai dan
                        dikemas dengan baik, baik menggunakan pengawet (sesuai kriteria BPOM)
                        maupun tidak sehingga mempunyai umur simpan yang lebih panjang.
                        Makanan awetan berasal dari beragam bahan yang bervariasi dan dapat
                        berbeda di setiap daerah. Keragaman bahan tersebut membuka peluang
                        mengembangan produk makanan awetan yang khas untuk setiap daerah.
                        Makanan awetan berbahan dasar hewani yang saat ini beredar sudah cukup
                        banyak, tetapi masih dapat dikembangkan lebih lanjut, baik kuantitas
                        maupun kualitasnya.  Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
                        setempat, juga untuk dijual ke daerah lain dan/atau wisatawan/pendatang.
                        Beberapa terobosan dapat dilakukan untuk mengangkat citra dan cita rasa
                        makanan awetan tersebut. Upaya terobosan tersebut diharapkan dapat
                        membuka peluang makanan awetan berbahan dasar hewani tersebut untuk
                        didistribusikan  ke daerah  lain  dan diekspor.  Hal tersebut  akan    menjadi
                        promosi yang positif untuk meningkatkan nilai jual makanan awetan
                        berbahan dasar hewani dan pengembangan pariwisata daerah.
                        Dukungan berbagai pihak akan lebih mempercepat pengembangan
                        makanan awetan dari bahan hewani ini.  Baik dukungan dari pemerintah
                        pusat melalui kebijakannya, pemerintah daerah melalui sarana dan prasarana
                        yang mendukung, pihak swasta dan msyarakat pada umumnya.
                        Pengembangan produk makanan dapat dilakukan dengan melakukan
                        beberapa prinsip pengolahan, pengemasan yang baik dan modifikasi.
                        Modifikasi dilakukan untuk beberapa tujuan, di antaranya memberikan
                        variasi rasa dan bentuk, memperpanjang usia produk agar lebih awet, dan
                        meningkatkan tingkat higine produk. Modifikasi dapat dilakukan terhadap
                        bahan baku, proses dan tampilan produk akhir. Modifikasi bahan dapat
                        dilakukan untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang baru atau untuk
                        pemanfaatan bahan baku yang ada di daerah sekitar. Modifikasi proses
                        dapat  dilakukan  untuk  menghasilkan  tekstur  makanan  yang  berbeda  dan
                        untuk meningkatkan keawetan serta higine dari produk. Modifikasi tampilan
                        dapat dilakukan dengan pembentukan makanan, penambahan hiasan dan
                        pengemasan.















                                                                  Prakarya dan Kewirausahaan 101
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113