Page 9 - e modul sejarah kelmpok 5
P. 9
Mahasiswa Jakarta menjadikan gedung MPR/DPR sebagai pusat gerakan yang relatif aman.
Ratusan ribu mahasiswa menduduki gedung rakyat. Bahkan mereka, menduduki atap gedung
tersebut. Mereka berupaya menemui pimpinan MPR/DPR agar mengambil sikap yang tegas.
Akhirnya tanggal 18 Mei 1998 ketua MPR/DPR Harmoko meminta Suharto turun dari
jabatannya sebagai presiden. Pernyataan Harmoko itu kemudian dibantah oleh Pangab
Jendral TNI Wiranto dan mengatakannya sebagai pendapat pribadi. Untuk mengatasi
keadaan, Presiden Suharto menjanjikan akan mempercepat pemilu. Hal ini dinyatakan
setelah presiden Suharto mengundang beberapa toko masyarakat seperti Nurcholish Madjid
dan Abdurrahman Wahid ke Istana Negara pada tanggal 19 Mei 1998. Akan tetapi, upaya ini
tidak mendapat sambutan dari rakyat
f. Pengunduran diri Presiden Soeharto
Pada dini hari tanggal 21 Mei 1998 Amien Rais selaku Ketua Pengurus Pusat
Muhammadiyah menyatakan, "Selamat tinggal pemerintahan lama dan selamat datang
pemerintahan baru". Ini beliau lakukan setelah mendengar kepastian dari Yusril Ihza
Mahendra. Akhirnya, pada pukul 9.00 WIB Presiden Soeharto membacakan pernyataan
umum pengunduran dirinya. Itulah beberapa peristiwa penting menyangkut gerakan
reformasi tahun 1998. Soeharto mengundurkan diri dari jabatan presiden yang telah
dipegang selama 32 tahun. Beliau mengucapkan terima kasih dan mohon maaf kepada
seluruh rakyat Indonesia. Beliau kemudian digantikan B.J. Habibie. Sejak saat itu Indonesia
memasuki era reformasi.