Page 34 - Ruang Cerita
P. 34
Ciung Wanara
Ciung Wanara
Dahulu kala di daerah Ciamis berdirilah kerajaan Galuh yang dipimpin
oleh Prabu Barma Wijaya Kusuma. Beliau mempunyai dua orang
permaisuru. Keduanya sedang mengandung. Pada bulan ke-9, Dewi
Pangrenyep, Permaisuri kedua Raja melahirkan seorang putra yang
diberi nama Hariang Banga. Saat Hariang Banga telah berusia tiga bulan,
sementara permaisuri Pohaci belum juga melahirkan.
Tanpa diduga sebelumnya, Dewi Pangrenyep telah merencanakan niat
jahatnya kepada Pohaci yang tengah mengandung, untuk
menyingkirkannya dari istana. Dewi Pangrenyep khawatir jika Pohaci
melahirkan anak laki-laki, kemudian merebut kasih sayang Raja terhadap
Hariang Banga.
Memasuki bulan ke-13 akhirnya Pohaci melahirkan. Dewi Pangrenyep
berpura-pura untuk membantu persalinan Pohaci. Ia menukar Putra
Pohaci menjadi seekor anjing, sementara putra Pohaci yang baru lahir
itu ia hanyutkan ke sungai Citanduy bersama dengan sebutir telur ayam.
Kemudian Dewi Pangrenyep menyebarkan kabar bahwa Pohaci
melahirkan seekor anjing.
Kabar tersebut menyebar dengan cepat dan menjadi aib bagi sang
Raja. Raja lalu memerintahkan Ki Lengser untuk membunuh Pohaci. Ki
Lengser tentu tak sampai hati untuk membunuh Pohaci, ia pun
berbohong pada Raja dan memberi laporan bahwa Pohaci telah dibunuh.
Sementara di sebuah desa hiduplah seorang Aki bersama istrinya nini
Balangantrang. Aki dan Nini belum dikaruniai anak meskipun sudah lama
menikah. Hingga pada suatu hari, ketika aki sedang menangkap ikan ia
menemukan kandaga emas yang berisi bayi dan sebutir telur ayam. Ia
pun langsung membawanya pulang. Aki dan Nini merasa bahagia dan
merawat bayi dan telur ayam tersebut dengan baik. Bayi tersebut
mereka namai Ciung Wanara.
25