Page 35 - Ruang Cerita
P. 35
Ciung Wanara tumbuh dewasa dan suatu hari pamit untuk menyabung
ayamnya dengan ayam Raja di tempat persambungan. Ciung Wanara
berkata jika ayamnya kalah maka Raja boleh mengambil nyawanya,
namun jika ayamnya menang maka ia meminta Raja untuk
mengangkatnya sebagai Putra Mahkota. Sang Raja setuju dengan
permintaan Ciung Wanara tersebut.
Ayam milik Ciung Wanara yang sakti itu tiba-tiba berkokok dengan
aneh. Kokokan itu melukiskan peristiwa ketika ia dihanyutkan ke sungai
bersama sebutir telur ayam. Raja yang melihat hal tersebut menyadari
bahwa Ciung Wana adalah putra kandungnya. Ayam Ciung Wanara
berhasil menang. Sang Raja pun mempati janjinya. Raja mengangkat
Ciung Wanara menjadi putera mahkota. Setelah acara tersebut.
Raja memerintahkan pengawalnya untuk menangkap Dewi
Pangrenyep. Harian Banga tidak terima, akibatnya timbulah perkelahian
antara Hariang Banga dan Ciung Wanara. Sejak saat itu, kerajaan Galuh
dibagi menjadi dua bagian. Bagian Barat diperintah oleh Hariang Banga
sementara bagian Timur diperintah oleh Ciung Wanara.
Audio 6. Ciung Wanara
Gambar Ilustrasi Ciung Wanara Menyabung Ayam
Sumber: https://dongeng.kamikamu.co.id
26