Page 35 - Ruang Cerita
P. 35

Ciung Wanara
                                                                       Ciung Wanara


















                         Dahulu kala di daerah Ciamis, berdirilah kerajaan Galuh yang dipimpin


                      oleh  Prabu  Barma  Wijaya  Kusuma.  Beliau  mempunyai  dua  orang


                      permaisuru.  Keduanya  sedang  mengandung.  Pada  bulan  ke-9,  Dewi


                      Pangrenyep,  Permaisuri  kedua  Raja  melahirkan  seorang  putra  yang


                      diberi  nama  Hariang  Banga.  Hariang  Banga  telah  berusia  tiga  bulan,



                      sementara permaisuri Pohaci belum juga melahirkan.


                         Tanpa diduga sebelumnya, Dewi Pangrenyep telah merencanakan niat


                      jahatnya                   kepada                  Pohaci                  yang               tengah                 mengandung,                            untuk


                      menyingkirkannya  dari  istana.  Dewi  Pangrenyep  khawatir  jika  Pohaci


                      melahirkan anak laki-laki, kemudian merebut kasih sayang Raja terhadap


                      Hariang Banga.


                            Memasuki  bulan  ke-13,  akhirnya,  Pohaci  melahirkan.  Dewi


                      Pangrenyep  berpura-pura  membantu  persalinan  Pohaci.  Ia  menukar


                      Putra Pohaci dengan seekor anjing, sementara putra Pohaci yang baru



                      lahir itu ia hanyutkan ke sungai Citanduy bersama dengan sebutir telur


                      ayam.  Kemudian  Dewi  Pangrenyep  menyebarkan  kabar  bahwa  Pohaci


                      melahirkan seekor anjing.


                            Kabar  tersebut  menyebar  dengan  cepat  dan  menjadi  aib  bagi  sang


                      Raja. Raja lalu memerintahkan Ki Lengser untuk membunuh Pohaci. Ki


                      Lengser  tentu  tak  sampai  hati  untuk  membunuh  Pohaci,  ia  pun


                      berbohong pada Raja dan memberi laporan bahwa Pohaci telah dibunuh.



                         Sementara di sebuah desa hiduplah seorang Aki bersama istrinya nini


                      Balangantrang. Aki dan Nini belum dikaruniai anak meskipun sudah lama


                      menikah. Hingga pada suatu hari, ketika aki sedang menangkap ikan, ia


                      menemukan kandaga emas yang berisi bayi dan sebutir telur ayam. Ia


                      pun  langsung  membawanya  pulang.  Aki  dan  Nini  merasa  bahagia  dan


                      merawat  bayi  dan  telur  ayam  tersebut  dengan  baik.  Bayi  tersebut


                      mereka namai Ciung Wanara.









































                                                                                                       26
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40