Page 15 - E-modul PBL Sistem Respirasi Manusia Terintegrasi QR Code
P. 15

bagian eksternal yang membentuk hidung dan tersusun atas tulang rawan hialin serta

                  bagian  internal  di  dalam  tulang  yang  disebut  rongga  hidung  (Tortora  &  Derrickson,

                  2014). Rongga hidung sendiri dipisahkan oleh suatu sekat bernama septum nasal yang

                  memisahkan bagian kanan dan juga kiri. Bagian dalam dari hidung atau rongga hidung
                  inilah  yang  berperan  dalam  sistem  respirasi,  dimana  saat  udara  dihirup  dan  masuk

                  melalui  lubang  hidung,  terdapat  2  proses  utama  yang  terjadi,  yaitu  penghangatan,

                  pelembapan,  dan  penyaringan  udara  yang  masuk  serta  pendeteksi  sensor  pembau

                  (Urry, dkk., 2020).
                        Saat udara masuk melalui lubang hidung dan melewati rongga hidung, terdapat

                  kelenjar  keringat,  kelenjar  minyak,  dan  rambut  –  rambut  halus  bernama  vibrissae

                  (gambar 1.2) yang bertugas dalam menyaring partikel-partikel asing dari udara yang

                  masuk serta ujung ujung saraf olfaktori yang membuat hidung dapat mengenali bau
                  (Mescher, 2010). Rongga hidung tersusun atas  jaringan epitel  berlapis bersilia yang

                  memiliki sel goblet (gambar 1.3). Sel goblet akan menghasilkan lendir yang menjaga

                  kelembapan rongga hidung dan mengatur suhu pernapasan. Selain itu,  lendir mukosa

                  (mucus)  inilah  yang  bertugas  dalam  menyaring,  membungkus  partikel  debu,  serta
                  mematikan partikel asing dengan leukosit yang ada di dalamnya lalu membawanya ke

                  faring berkat jaringan epitel bersilianya. Partikel-partikel asing yang telah tertangkap

                  akan keluar saat seseorang bersin. Udara yang masuk juga mengalami penghangatan

                  berkat pembuluh darah yang ada di bagian lamina propria sehingga membuat panas
                  bisa tersalurkan dengan cara radiasi (Mescher, 2010). Selanjutnya udara akan masuk

                  ke dalam Faring.
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20