Page 36 - E-modul PBL Sistem Respirasi Manusia Terintegrasi QR Code
P. 36

Dari data spirogram diatas (gambar 2.6) dapat kita ketahui jumlah dari berbagai

                  kapasitas  paru-paru.  Kapasitas  paru-paru  dapat  dihitung  dengan  menjumlahkan

                  seluruh  volume  paru-paru  (Soewolo,  dkk.,  2005).  Kapasitas  inspiratori  (Inspiratory

                  Capacity) ialah jumlah antara volume udara cadangan inspiratori dengan volume tidal,
                  yaitu rata-rata sekitar 3,6 L pada laki-laki dewasa dan 2,4 L pada perempuan dewasa.

                  Selanjutnya, terdapat kapasitas residu fungsional (Functional Residual Capacity) ialah

                  jumlah antara volume residual dengan volume udara cadangan ekspiratori, yaitu rata-

                  rata sekitar 2,4 L pada laki-laki dewasa dan 1,8 L pada perempuan dewasa. Kapasitas
                  vital adalah jumlah dari volume udara cadangan inspiratori, volume tidal, dan volume

                  udara cadangan ekspiratori, yaitu rata-rata sekitar 4,8 L untuk laki-laki dewasa serta

                  3,1 L untuk perempuan dewasa. Yang terakhir adalah kapasitas total paru-paru (Total

                  Lung Capacity) yang merupakan jumlah dari seluruh volume paru-paru, yaitu rata-rata
                  sekitar 6 L pada laki-laki dewasa dan 4,2 L untuk perempuan dewasa.




                      RANGKUMAN



                          Mekanisme  pernapasan  diawali  dengan  kerjasama  3  komponen  penting,  yaitu
                     kontraksi-relaksasi otot diafragma dan otot interkostalis, alveolus dalam paru-paru dan
                    kapiler  darah.  Udara  dapat  masuk  maupun  keluar  berkat  adanya  perbedaan  tekanan
                     udara di dalam paru-paru dengan diluar tubuh. Kontraksi dan relaksasi otot-otot akan

                     membuat rongga dada membesar dan mengecil. Bersamaan dengan itu paru-paru juga
                     akan  membesar  dan  mengecil  serta  siap  melakukan  inspirasi  (inhalasi)  atau  ekspirasi

                     (ekshalasi).

                          Sesaat setelah oksigen masuk ke dalam alveolus terjadilah difusi antara dinding

                     alveolus menuju dinding kapiler darah paru-paru melewati cairan interstisial. Bersamaan
                     dengan itu, karbon dioksida yang ada dalam kapiler darah paru-paru berdifusi ke arah

                     yang berlawanan. Proses ini disebut dengan respirasi eksternal. Setelah itu, oksigen yang
                          berpindah  dan  ada  di  dalam  kapiler  darah  paru-paru  selanjutnya  akan  dibawa
                     telah
                     menuju  jantung  agar  darah  yang  kaya  oksigen  tadi  bisa  dipompa  ke  seluruh  jaringan

                     tubuh. Proses pertukaran gas-gas yang terjadi antara kapiler darah jaringan dengan sel-
                     sel jaringan seluruh tubuh disebut respirasi internal.
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41