Page 35 - e-modul Kompre
P. 35

e-MODUL FISIKA BERBASIS SETS

     BESARAN DAN PENGUKURAN


                    b) Kesalahan Sistematik

                              Kesalahan  sistematik  merupakan  kesalahan  yang  disebabkan  oleh  alat  yang

                       digunakan dan atau lingkungan di sekitar alat yang memengaruhi kinerja alat. Misalnya,
                       kesalahan  kalibrasi,  kesalahan  titik  nol,  kesalahan  komponen  alat  atau  kerusakan  alat,

                       kesalahan paralaks, perubahan suhu, dan kelembaban.

                       1)  Kesalahan Kalibrasi
                                Kesalahan kalibrasi terjadi karena pemberian nilai skala pada saat pembuatan

                           atau  kalibrasi  (standarisasi)  tidak  tepat.  Hal  ini  mengakibatkan  pembacaan  hasil
                           pengukuran menjadi lebih besar atau lebih kecil dari nilai sebenarnya. Kesalahan ini

                           dapat  diatasi  dengan  mengkalibrasi  ulang  alat  menggunakan  alat  yang  telah

                           terstandarisasi.
                       2)  Kesalahan Titik Nol

                                Kesalahan titik nol terjadi karena titik nol skala pada alat yang digunakan tidak

                           tepat  berhimpit  dengan  jarum  penunjuk  atau  jarum  penunjuk  yang  tidak  bisa
                           kembali  tepat  pada  skala  nol.  Akibatnya,  hasil  pengukuran  dapat  mengalami

                           penambahan  atau  pengurangan  sesuai  dengan  selisih  dari  skala  nol  semestinya.

                           Kesalahan  titik  nol  dapat  diatasi  dengan  melakukan  koreksi  pada  penulisan  hasil
                           pengukuran

                       3)  Kesalahan Komponen Alat

                                Kerusakan  pada  alat  jelas  sangat  berpengaruh  pada  pembacaan  alat  ukur.
                           Misalnya,  pada  neraca  pegas.  Jika  pegas  yang  digunakan  sudah  lama,  maka  akan

                           berpengaruh  pada  pengurangan  konstanta  pegas.  Hal  ini  menjadikan  jarum  atau

                           skala penunjuk tidak tepat pada angka nol yang membuat skala berikutnya bergeser.
                       4)  Kesalahan Paralaks

                                Kesalahan paralaks terjadi bila ada jarak antara jarum penunjuk dengan garis-
                           garis skala dan posisi mata pengamat tidak tegak lurus dengan jarum.



                       5)  Kesalahan karena Kondisi Lingkungan
                                Kesalahan  yang  disebabkan  adanya  perbedaan  kondisi  lingkungan,  misalnya

                          keadaan  suhu,  tekanan,  dan  kelembapan  udara.  Sebagai  contoh,  melakukan







  Untuk Kelas X SMA/MA Semester 1                                                                                30
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40