Page 31 - Fisika Bagian 1
P. 31

4.  Pengukuran dan Ketidakpastian

                               Walaupun pengukuran sudah dilakukan seteliti mungkin dengan alat ukur yang
                        memiliki ketelitian tinggi, namun tidak ada satu orang pun yang dapat mengetahui nilai

                        yang  sebenarnya  (measurand).  Yang  kita  peroleh  dalam  pengukuran  adalah  nilai
                        kemungkinan,  karena  setiap  pengukuran  mengandung  ketidakpastian.  Oleh  karena  itu
                        nilai  suatu  besaran  dari  hasil  pengukuran  biasa  dituliskan  dalam  bentuk:  (x     ) x .

                        Maksudnya,nilai  besaran  yang  diukur  kemungkinan  terletak  antara  (x    ) x   dan

                        (x    ) x . Atau secara umum ditulis sebagai berikut.

                               besaran  x   x  {satuan}

                        Untuk pengukuran besaran yang dilakukan secara berulang
                               besaran   x   x  {satuan}

                        dengan  x  adalah rata-rata hasil pengukuran.

                               Misal, pengukuran yang ditunjukkan pada Gambar 1.13 tidak dapat memastikan
                        bahwa panjang balok tepat 18,5 mm, yang dapat dipastikanpanjang balok terletak antara
                        18 mm dan 19 mm, sehingga penulisan hasil pengukurannya adalah sebagai berikut.

                               panjang    ( 18,5     0,5)   mm






                                                    Sumber : www.siswapedia.com
                                                  Gambar 1.13 Pengukuran panjang



                               Dalam  contoh  tersebut  x    5 , 0  mm .  Simbol  x disebut  ketelitian  alat,  yang

                        besarnya biasanya setengah dari skala terkecil dari alat ukur yang digunakan. Semakin
                        kecil x ,  berarti  semakin  teliti  dan  semakin  baik  pengukurannya.  Sedangkan  Δx  x

                        disebut kesalahan relatif atau ralat relatif; semakin kecil ralat relatifnya semakin baik pula
                        pengukurannya.

                               Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pengukuran, yang pertama
                        adalah ketelitian (presisi) dan yang kedua adalah ketepatan (akurasi). Presisi menyatakan
                        derajat kepastian hasil suatu pengukuran, sedangkan akurasi menunjukkan seberapa tepat








                                                                                                      21
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36