Page 186 - Buku Ajar Anatomi
P. 186
Suatu populasi limfosit yang disebut sel pembunuh alami
(natural killer, NK) secara konstan mengawasi tubuh mencari sel
yang abnormal. Sel yang terinfeksi virus atau sel yang bermutasi
dapat menjadi ganas (malignan), serta sering menunjukkan
penanda yang tidak umum pada membran sel mereka. Setelah sel
abnormal terdeteksi, sel NK dengan segera membunuh sel
abnormal tersebut.
Respon inflamasi
Respon ini adalah respon fisiologis terhadap kerusakan
jaringan dan disertai oleh serangkaian karakteristik perubahan
lokal. Berlangsung saat mikroba telah mengatasi mekanisme
pertahanan non spesifik lainnya. Respon ini bertujuan untuk
melindungi, mengisolasi, menonaktifkan, serta menyingkirkan
agen penyebab dan jaringan yang rusak sehingga berlangsung
proses penyembuhan.
Penyebab inflamasi antara lain mikroba (virus, bakteri,
protozoa, jamur), agen fisik (panas, dingin, cedera mekanik, radiasi
dan ionisasi sinar ultraviolet), dan agen kimia. Episode inflamasi
akut biasanya berlangsung singkat, misal beberapa hari sampai
beberapa minggu dan dapat berkisar dari ringan sampai berat.
Tanda utama inflamasi antara lain kemerahan, panas, nyeri,
bengkak dan gangguan fungsi. Hasil akhir inflamasi akut dapat
berupa penyembuhan (resolusi) dan perkembangan inflamasi
kronik.
Inflamasi Kronik merupakan proses mirip dengan inflamasi
akut, tetapi proses berlangsung lama, lebih banyak jaringan yang
mungkin rusak. Sel yang terlibat dalam inflamasi, terutama limfosit
dan fibroblas juga diaktivasi sehingga menyebabkan terbentuknya
kolagen dan fibrosis. Jaringan fibrosa terbentuk dapat
1
menimbulkan efek merusak yang berlangsung seumur hidup