Page 164 - Desain produk PRILLY revisi media_Neat
P. 164
.
Gambar 41. Ikan paus
Sumber: www.commons.wikimedia.org
Kini, setiap bulan Mei sampai September, sekelompok pria dengan
cermat mengamati Laut Sawu yang terletak di sekitar Desa Lamalera. Mereka
berusaha menangkap paus raksasa berjenis koteklema atau yang juga dikenal
sebagai paus sperm (Physeter macrocephalus).
Perburuan dilakukan oleh pria-pria dewasa yang dianggap mampu
bertahan selama beberapa hari atau pekan di laut. Mereka menggunakan perahu
yang terbuat dari kayu. Perahu itu disebut "peledang". Setiap orang yang
terlibat dalam penangkapan mempunyai peran. Orang yang bertugas
melumpuhkan tubuh paus dengan tombak tempuling disebut "Lama fa". Ia akan
berdiri di ujung perahu, lalu melompat dan melumpuhkan tubuh paus.
Dari dulu hingga saat ini, masyarakat Lamalera menangkap paus dengan
cara tradisional, bukan dengan. peralatan modern yang dapat membunuh paus
secara kejam. Daging paus hasil tangkapannya pun tidak dimanfaatkan untuk
hal-hal komersial, melainkan dibagi-bagi kepada warga. Selain itu, masyarakat
memanfaatkan minyak paus sebagai minyak urut, bahan obat, dan bahan bakar
untuk lampu. Itulah sebabnya, masyarakat Lamalera menganggap tradisi ini
layak dipertahankan karena tetap mementingkan aspek lingkungan, sosial, dan
ekonomi untuk masyarakat.
Walau masih menuai kritik dari beberapa kalangan, tradisi masyarakat
Lamalera berburu paus diberi izin oleh lembaga konservasi dan Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Aktivitas kultural ini juga diakui sebagai
tradisi secara internasional.
157 Fokus AKM Literasi Informasi dan Fiksi