Page 400 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 400
Pengayaan Materi Sejarah
Habibie bukanlah suatu revolusi namun merupakan evolusi yag
dipercepat. Berbagai perubahan revolusioner dilakukan dimana
perubahan tersebut tidak akan pernah terjadi sebelumnya di bawah
kekuasaan Orde Baru (Kemdikbud 2012, 652). Keputusan penting yang
dilakukan oleh Habibie pada masa pemerintahannya yang singkat
adalah:
1. Melaksanakan pemilu di tahun 1999 walaupun secara
konstitusional pemilu dapat diselenggarakan setelah masa
jabatan berakhir. Diselenggarakan oleh KPU dengan 40
kontestan yang berpartisipasi. Walau Habibie kalah karena
laporan pertanggungjawabannya ditolak oleh MPR, namun
tradisi yang telah ditetapkan masih berlangsung.
2. Mengeluarkan undang-undang otonomi sekaligus mengakhiri
sistem pemerintahan yang sentralistik.
3. Mengeluarkan undang-undang yang mengapresiasi kebebasan
berpendapat, sehingga setiap orang bebas untuk menerbitkan
surta kabar, majalah, stasiun radio dan televisi.
4. Mengakhiri masalah Timor Timur dengan menawarkan kepada
masyarakat Timor Timur untuk memilih tetap sebagai WNI atau
menjadi negara merdeka (Kemdikbud 2012, 654-656).
Walaupun reformasi belum sepenuhnya berjalan, namun
semangat reformasi telah nampak apalagi setelah ditetapkannya
Ketetapan MPR Nomor XI Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan
Pemerintah yang Bersih dan Bebas dari Kolusi Korupsi dan Nepotisme
yang justru menjadi masalah pelik yang dihadapi Habibie dalam
melaksanakannya. Namun Habibie sudah memperkenalkan banyak
perubahan fundamental untuk membawa kembali negara bangsa ke
cita-cita idealnya yang secara jelas telah ditetapkan oleh pendiri Republik
Indonesia.
5.12. Refleksi
Pada saat Soekarno menandatangani Supersemar dan
kewenangan ada di tangan Soeharto, sesungguhnya kekuasaan Presiden
Soekarno sudah tidak ada lagi karena PKI sudah dibubarkan oleh
Soeharto. Apalagi setelah penyerahan kekuasaan secara resmi pada
tanggal 23 Februari 1967, Presiden dengan resmi menyerahkan
kekauasaan pemerintah kepada pengemban TAP MPRS
388