Page 396 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 396
Pengayaan Materi Sejarah
yang beraksi di dalam dunia politik dan masyarakat Indonesia ternyata
mulai menggerogoti landasan kekuasaannya (Kasenda 2013, 176-177).
Berawal dari krisis ekonomi di Asia yang meluas mulai dari negara
di Asia Timur kemudian meluas sampai Indonesia dan menjalar juga
menajadi krisis politik. Di Korea Selatan, Thailan dan Indonesia, krisis
ekonomi berujung kepada pergantian kekuasaan politik. Di Indonesia,
Pemerintah sudah melikuidasi 16 Bank Swasta, kurs rupiah atas dollar
terus merosot, walau paket IMF sebanyak 23 Milyar dollar AS sudah
dijanjikan (Denny J.A. 2006, 17). Ledakan ekonomi Orde Baru pada
tahun 1990 dibangun dengan utang luar negeri yang sangat besar
sehingga nilai rupiah turun nilainya ditambah dengan faktor kekeringan
yang melanda Indonesia. Kemarau panjang menimpa Indonesia pada
tahun 1997.
Krisis keuangan di Indonesia berdampak pada kehdupan sehari-
hari rakyat. Jatuhnya nilai tukar rupiah membuat harga barang impor
meningkat tajam. Perusahaan memotong gaji para pegawai agar dapat
bertahan. Soeharto enggan mengimplementasikan paket reformasi
ekonomi IMF karean dianggap merugikan kepentingan bisnis
15
keluarganya an pengusaha kroni disekelilingnya (Syamsul Hadi , 2006
dalam (Kasenda 2013, 209). Hal ini berdampak pada munculnya
gerakan mahasiswa dalam bentuk demonstrasi.
Bulan April 1998, gerakan mahasiswa berulang-ulang menjadi
berita mass media di tanah air, Ribuan mahasiswa dari berbagai
universitas, dengan jaket almamaternya masing-masing, bergabung
menjadi satu, Berbagai aksi keprihatinan berulang-ulang digelar, mulai
dari Lampung, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, sampai ke Ujungpandang,
Berbagai universitas negeri terkemuka terlibat, seperti UI, ITB, UGM
ditambah beberapa universitas swasta lainnya, Slogan yang
dikumandangkan pun beragam, namun seputar reformasi ekonomi dan
politik (Denny J.A. 2006, 21).
Walaupun demonstrasi mahasiswa terus berlangsung selama
sidang MPR tanggal 1-11 Maret 1998 dan menuntut Presiden Soeharto
mundur, namun tidak menyurutkan Soeharto yang kembali terpilih
secara aklamasi sebagai presiden dalam sidang MPR tersebut. Sehingga
Soeharto memasuki tahun ke-32 kekuasaanya sebagai pemimpin
Indonesia. Hasil tersebut membuat situasi politik semakin memburuk.
Demonstrasi mahasiswa semakin meluas dengan target politiknya kian
384