Page 398 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 398

Pengayaan Materi Sejarah


                warga  negara,  aset  nasional  dan  mengamankan  Pancasila  dan  UUD
                                   18
                1945 (Firdaus Syam , 2008 dalam (Kasenda 2013, 226).
                      Tanggal  18  Mei  1998,  Ketua  MPR/DPR  Harmoko  dan  para
                wakilnya  membacakan  keterangan  pers  yang  antara  lain  mengatakan
                “demi  persatuan  dan  kesatuan  bangsa  agar  presiden  secara  arif  dan
                bijaksana  sebaiknya  mengundurkan  diri”.  Pernyataan  tersebut
                mendapat  tentangan  keras  dari  pendukung  Soeharto  termasuk  ABRI
                yang pada saat itu dipimpin oleh Jenderal TNI Wiranto dan menyatakan
                bahwa pernyataan Pimpinan MPR/DPR sebagai penyataan individu dan
                tidak  memiliki  dasar  hukum  Ahmad  Gaus 19   (2010)  dalam  (Kasenda
                2013,  228).  Pernyataan  pimpinan  ABRI  menimbulkan  kekecewaan
                dikalangan  pendukung  reformasi,  bahkan  Amien  Rais  menyampaikan
                pidato  yang  cukup  keras  dan  ditujukan  pada  ABRI  bahwa”ABRI  hanya
                punya  dua  pilihan,  berpihak  kepada  200  juta  rakyat  Indonesia  atau
                seorang kakek yang telah berusia 78  Tahun”.

                      Pukulan terakhir terhadap pemerintahan Soeharto bukan datang
                dari  luar  melainkan  dari  dalam  rezimnya  sendiri.  Pimpinan  DPR  sekali
                lagi  meminta  presiden  turun  dari  jabatannya  disertai  ultimatum
                mengundurkan  diri  mulai  hari  Jumat  atau  menghadapi  impeachment
                (pemberhentian)  dari  DPR.  Soeharto  masih  mempunyai  rencana
                membentuk  kabinet  Reformasi,  namun  14  menteri  di  Bappenas
                mengirim surat pada presiden yang isinya tidak bersedia diikutsertakan
                dalam  Kabinet  Pembangunan  VII  yang  direformasi  Akbar  Tandjung 20
                (2008)  dalam  (Kasenda  2013,  234) sehingga  Presiden    Soeharto    tidak
                jadi menumumkan Kabinet Reformasi yang dijanjikan.

                      Pada tanggal 21 Mei 1998, pukul 09.06 WIB Presiden memasuki
                Residential  Room  didampingi  oleh  putri  sulungnya  Siti  Hardiyanti
                Rukmana  dan  para  menteri  dan  memberikan  pernyataan,  “Saya
                memutuskan  untuk  berhenti  dari  jabatan  saya  sebagai  presiden
                terhitung sejak saya bacakan penyataan ini pada hari ini, Kamis, 21 Mei
                1998. Sesuai dengan Pasal 8 UUD 1945, Wakil Presiden Prof. Dr. Ing.
                B.J. Habibie akan melanjutkan sisa waktu jabatan Presiden Mandataris
                MPR  1998-2003”.  Pada  kesempatan  ini  Soeharto  juga  mengucapkan
                terima kasih atas bantuan dan dukungan rakyat selama memimpin dan
                minta maaf bila ada kesalahan dan kekurangan-kekurangannya.
                      Berita pengunduran diri Soeharto hari Kamis 21 Mei 1998, segera
                menjadi berita dunia, Berbagai media besar di Amerika Serikat, mulai



                386
   393   394   395   396   397   398   399   400   401   402   403