Page 27 - Ketahanan Pangan
P. 27
18
Geografia
Ayo Berlatih
Desa Panggungduwet yang terletak di Pendudukan Jepang di Kabupaten Blitar
Kecamatan Kademangan mempunyai struktur tanah membawa perubahan yang besar untuk memahami
sangat kering dan kurang subur. Kondisi lahan kering perubahan tarsebut perlu membandingkan Blitar dalam
karena di daerah dataran tinggi (pegunungan) dan waktu yang berbeda, pada masa Belanda dan masa
struktur tanahnya kurang subur dan berbatu (jenis Jepang. Kabupaten Blitar pada masa Belanda
tanah regosol). Desa Panggungduwet mengalami dua merupakan daerah yang dijadikan sebagai area
musim pada setiap tahunnya, yaitu musim penghujan pertanian maupun perkebunan. Pertanian yang
dan musim kemarau. Ketersediaan air di Desa dikembangkan di Kabupaten Blitar pada masa Belanda
meliputi komoditas padi, ketela dan palawija lainnya.
Panggungduwet masih belum mencukupi ter-utama Tanaman padi merupakan tanaman pokok, sedangkan
pada musim kemarau. Panen padi dilakukan 1-2 kali ketela menjadi tanaman kedua yang ditanam oleh
dalam setahun. Hal itu terjadi karena kondisi tanah penduduk Kabupaten Blitar. Untuk tanaman perkebunan
yang kering dan tidak subur, hanya mengandalkan air komoditas yang dikembangkan di Kabupaten Blitar
hujan saja. Sehingga tingkat pendapatan penduduk adalah tebu, kopi, teh, kina dan karet. Komoditas-
rata-rata sangat rendah. Pengairan sawah hanya komoditas ini dikelola oleh perusahaan–perusahaan
mengadalkan air hujan saat musim hujan. perkebunan besar untuk tujuan ekspor.
Berdasarkan permasalahan tersebut, berikan Pada masa Belanda di Kabupaten Blitar
solusi pemecahan masalah berdasarkan aspek STEAM terdapat 43 perkebunan dengan bermacam-macam
(Science, Technology, Engineering, Arts and tanaman dan mempunyai 2 pabrik gula. Dari beberapa
Mathematics). Gunakan dua hingga tiga aspek dari perkebunan tersebut, perkebunan gula mampu
kelimanya untuk membantu kalian memecahkan berkembang dengan baik. Dengan adanya pertanian
masalah di Desa Panggungduwet. yang berkembang pesat dan adanya perkebunan-
perkebunan komersial tersebut terbuka banyak
lapangan pekerjaan baik bagi orang-orang pribumi
setempat maupun orang asing. Selain orang pribumi,
terdapat juga orang Eropa, Cina dan Arab yang
tinggal di Kabupaten Blitar yang ikut mempengaruhi
pertumbuhan penduduk. Namun hal tersebut berubah
ketika pemerintah militer Jepang menguasai wilayah
Kabupaten Blitar dari tangan pemerintah Belanda.