Page 29 - Ketahanan Pangan
P. 29
20
2. Inovasi Teknologi Meningkatkan Produk ternak. Hal ini karena MHI melakukan
Pertanian perekayasaan teknologi dalam mendukung
program 100% bebas pestisida kimia.
Penerapan pertanian konvensional Siklus MHI dilakukan dengan
yang semula mampu meningkatkan memanfaatkan refugia dan model hotel
produktivitas pertanian dan pangan, sehingga sreangga. Limbah pertanian seperti jerami
keutuhan pangan manusia dapat terpenuhi.
Namun, seiring berjalannya waktu pola dan bonggol jagung akan diolah menjadi
pakan ternak masyarakat atau petani itu
kehidupan manusia terus berubah. Efisiensi sendiri seperti sapi, kerbau, domba atau
produksi semakin menurun karena adanya kambing. Masyarakat yang memiliki
umpan balik dari berbagai dampak samping peternakan ruminansia tersebut dikondisikan
yang merugikan. Untuk memecahkan masalah
tersebut, maka diperlukan pengenalan sistem bebas merumput dan bebas bau.
pertanian berkelanjutan. Konsep pertanian Limbah dari peternakan tersebut
yang diharapkan dapat membuat sistem (kotoran) yang kemudian akan digunakan
pertanian bertahan seiring perkembangan dan diolah menjadi asam humat, untuk
zaman, yang mampu memenuhi kebutuhan limbah urin akan diolah untuk pestisida
manusia masa sekarang dan masa yang akan nabati tanaman pangan, buah dan ssayuran.
datang. Ampas yang berasal dari pestisida nabati
dapat dimanfaatkan kembali untuk menjadi
Sebagai salah satu wilayah yag
menjadi sentra pangan di Jawa Timur, maggot sebagai pakan unggas dan juga
ikan. Siklus teknologi terpadu MHI ini dapat
Kabupaten Blitar terus melakukan inovasi
sebagai upaya untuk mencukupi kebutuhan dikatakan memiliki keuntungan yang lebih
baik.
pangan bagi masyarakatnya. Salah satu
upaya yang dilakukan adalah dengan Selain menerapkan teknologi MHI,
menggunakan teknologi MHI atau Metode Kabupaten Blitar juga akan menerapkan
Hayati Indonesia pada sektor pertanian. pertanian terpadu menuju zero waste (bebas
sampah). Dimana limbah pertanian
Teknologi MHI ini telah berhasil
diterapkan di Desa Sragi yang berada di dimanfaatkan untuk xilase pakan sapi,
limbah sapi untuk bahan pupuk kandang
Kecamatan Talun, kabupaten Blitar yang
memiliki lahan sempit dengan hasil pertanian tanpa fermentasi, bahan pupuk daun nabati,
pestisida nabati dan herbisida nabati
yang tinggi, lebih irit, dan lahan menjadi lebih
subur. Penggunaan teknologi MHI ini juga
menghasilkan pendapatan ganda dari Untuk lebih mengetahui apa itu zero waste,
kalian bisa scan QRCode atau klik link berikut
ini:
Geografia
Zero waste
Salah satu produksi beras
organik unggulan Blitar (beras
merah dan beras hitam
Jeliteng) yang sudah
disertifikasi oleh Lembaga
Sertifikasi Organik dan
dipasarkan dengan nama
“Britanic”
Sumber: blitar.go.id