Page 31 - E-LKPD SISTEM KOLOID
P. 31

b.  Gerak Brown

                          Gerak  brown  merupakan  gerakan  acak  partikel  koloid  dalam  suatu  medium
                   pendispersi. Gerak brown dapat dilihat menggunakan mikroskop optik. Penggunakan

                   mikroskop  optik  dengan  cara  mengarahkan  pada  suatu  dispersi  koloid  dengan  arah

                   tegak lurus terhadap berkas cahaya akan tampak partikel-partikel koloid, tetapi bukan
                   sebagai  partikel dengan  batas  yang tegas  melainkan  sebagai bintik-bintik berkilauan.

                   Gelaja gerak brown pertama kali dilihat oleh Robert Brown tahun 1827. Pada tahun

                                                            1905 Albert Einstein menyatakan bahwa suatu

                                                            partikel  mikroskop  yang  melayang  dalam
                                                            suatu  medium  akan  menunjukkan  gerakan

                                                            acak  sehingga  disebut  gerak  brown  akibat

                                                            banyaknya tumbukan antar molekul pada sisi-
                                                            sisi partikel yang tidak sama (Syukri, 1999).



                           Sumber :blogspot.com

                      Gambar  3.2    Gerak  brown  akibat  tumbukan

                      partikel  koloid  dengan  partikel  pelarut  atau
                      partikel koloid lain.


                c.  Adsorpsi
                          Ukuran partikel koloid yang cukup kecil menghasilkan permukaan yang sangat

                    luas  sehingga  dapat  menyerap  banyak  partikel  pada  permukaannya.  Penyerapan

                    partikel-partikel  pada  permukaan  koloid  disebut  adsorpsi  koloid  (bedakan  adsorpsi
                    dengan  absorpsi,  di  mana  absorpsi  terkait  dengan  penyerapan  partikel  sampai  ke

                    bawah permukaan partikellnya (Johari, 2009).

                          Contoh peristiwa adsorpsi adalah penyerapan kapur tulis. Contoh lainnya yaitu
                    sol  Fe(OH)3  dalam  air  mengadsorpsi  ion  positif  sehingga  koloid  bermuatan  positif,

                    sedangkan sol As2S3 mengasopsi ion negatif sehingga koloid bermuatan negatif. Hal ini

                    menyababkan  partikel-partikel  koloid  dalam  suatu  sistem  koloid  memiliki  muatan
                    sejenis,  maka  partikel  tersebut  akan  saling  tolak-menolak.  Akibatnya  mereka  tidak

                    akan pernah bergabung satu sama lain sehingga sistem koloid menjadi stabil. Adsorpsi


                                                                                                           22


   E-LKPD Sistem Koloid  Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36