Page 32 - E-LKPD SISTEM KOLOID
P. 32

koloid  digunakan  dalam  proses  pemurnian  gula  tebu,  pembuatan  obat  norit,  dan

                    proses penjernihan air minum (Haryono, 2014).


                d.  Kestabilan dan koagulasi koloid

                          Suatu sistem koloid mempunyai kestabilan apabila adanya muatan listrik pada
                    permukaan  partikel  koloid.  Muatan  listrik  pada  partikel  koloid  berasal  dari  ion

                    medium  yang  teradsorpsi  pada  permukaan  koloid.  Contohnya  partikel  koloid  arsen

                    (III)  sulfida  yang  terbentuk  dari  hasil  reaksi  antara  gas  H2S    dan  larutan  H3AsO3
                    menurut persamaan:

                                  2H3AsO3 (aq) + 3H2S (g)  As2S3 (s) + 6 H2O (l)
                    H2S akan terionisasi dalam air menghasilkan ion H dan ion HS . Koloid yang terbentuk
                                                                                    -
                                                                        +
                    berupa sol  arsen (III) sulfida, AS2S3 memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi ion HS
                                                                                                             -
                    dari mediumnya. Oleh karena itu, koloid As2S3 bermuatan negatif (Sunarya, 2012).


                e.  Koloid liofl dan liofob
                    Koloid  yang  memiliki  medium  pendispersi  berupa  zat  cair  seperti  sol  cair  dapat

                    dibedakan menjadi:

                      Koloid liofil (suka cairan) adakah koloid di mana terdapat gaya tarik-menarik yang
                        cukup  besar  antara  fase  terdispersi  dan  medium  pendispersinya.  Contohnya:

                        dispersi kanji, sabun, deterjen, dan protein dalam air.

                      Koloid liofob (tidak suka cairan) adalah koloid di mana terdapat gaya tarik-menarik
                        yang lemah atau bahkan tidak ada gaya tarik-menarik antara fase terdispersi dan

                        medium  pendispersinya.  Contohnya:  dispersi  emas,  Fe(OH)3  dan  belerang  dalam

                        air.
                        Jika medium pendispersi koloid ini adalah air, maka istilah yang digunakan adalah

                        koloid  hidrofil  dan  koloid  hidrofob.  Beberapa  perbedaan  sifat-sifat  koloid

                        liofil/hidrofil dan liofob/hidrofob pada tabel berikut:









                                                                                                           23


   E-LKPD Sistem Koloid  Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37