Page 27 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2018
P. 27
"Waktu harga komoditas turun, kita kalang kabut karena petani kita tidak bisa
mengolah dengan baik. Kita bisa produksi minyak sawit (CPO) dan karet, tetapi ketika
harganya turun kalang kabut karena ketergantungan dengan industri luar," jelasnya.
Lihat juga: Buntung, Starbucks Setop Ekspansi di Afrika Selatan
Sementara bagi Shinta, kunci perbaikan ekonomi di tahun mendatang adalah mitigasi
resiko. Tahun ini, defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) babak belur
lantaran pemerintah memilih untuk menunggu potensi resiko penguatan ekonomi AS
dan perang dagang. Akibatnya, Indonesia tidak punya cukup waktu untuk mengurangi
dampak negatifnya.
"Ke depannya pemerintah harus bisa secara aktif melihat potensi resiko dan mulai
memitigasinya sebelum potensi itu menjadi kenyataan," kata Shinta.
Shinta memaparkan beberapa potensi risiko di tahun depan, antara lain konflik
hengkangnya Inggris dari Uni Eropa (Britain Exit/Brexit) kenaikan suku bunga AS,
pelemahan ekonomi China, penurunan harga minyak dan perang dagang. Sementara
dari resiko domestik adalah Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden
(Pilpres). (ulf/agi)
Page 26 of 101.