Page 99 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2018
P. 99

menjadi korban dalam insiden tersebut. Meski terkesan janggal, Agus meminta gaji
               copilot  yang  berkali-kali  lipat  dibandingkan  pilot  untuk  dikonfirmasi  kepada
               manajemen Lion Air.

               Presiden  Direktur  Lion  Air  Edward  Sirait  sempat  membantah  kalau  gaji  pilot  di
               perusahaannya  hanya  dibayar  di  kisaran  Rp  3  jutaan  per  bulan.  Dia  menduga,
               memang  ada  perbedaan  laporan  yang  diberikan  perusahaan  kepada  BPJS
               Ketenagakerjaan, meski tak secara detail dijelaskan mengapa hal itu terjadi. "Itu dulu
               kita melaporkan mereka ikut BPJS sebagai tenaga kerja asing. Itu bukan penghasilan
               mereka," kata Edward.

               Dikonfirmasi  ulang  apakah  masalah  gaji  pegawai  yang  dilaporkan  kepada  BPJS
               Ketenagakerjaan sudah dicarikan solusinya, pihak Lion Air kepada Republika, Rabu
               (26/12), belum bisa memberikan keterangan secara tegas. Corporate Communication
               Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, persoalan tersebut perlu
               didalami lagi.

               Pasalnya, ada divisi tertentu yang bertugas mengurusi perlindungan pegawai di Lion
               Air. "Saya belum bisa memberikan keterangan, saya perlu cek dahulu karena di dalam
               sini  kan  ada  beberapa  pihak.  Nanti  kalau  ada  perkembangan,  saya  infokan  lagi
               mengenai hal itu," kata Danang.

               Pegawai dirugikan

               Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, E Ilyas Lubis menuturkan, perusahaan
               memiliki  tanggung  jawab  untuk  memastikan  seluruh  pegawainya  mendapatkan
               perlindungan  jaminan  sosial  ketenagakerjaan.  Sementara  karyawan  juga  wajib
               menyadari hak mereka untuk mendapatkan fasilitas tersebut. Hal itu lantaran tidak
               sedikit ditemukan perusahaan yang melakukan pendaftaran sebagian, sehingga hak
               pekerja tidak dapat diberikan sepenuhnya oleh pemberi kerja.

               Ilyas  menegaskan,  pihaknya  selalu  berupaya  memberikan  edukasi  dan  informasi
               kepada pengusaha dan pekerja terkait kondisi Perusahaan Daftar Sebagian (PDS).
               "Ada tiga jenis status PDS yang kerap terjadi, yaitu PDS Tenaga Kerja, PDS Upah,
               dan PDS Program," jelas Ilyas.

               PDS Tenaga Kerja adalah kategori perusahaan yang hanya mendaftarkan sebagian
               karyawan yang bekerja di bidang usahanya. Untuk kategori PDS Upah, perusahaan
               telah  mendaftarkan  seluruh  pekerjanya  dalam  program  perlindungan,  namun  data
               upah  yang  dilaporkan  lebih  rendah  daripada  yang  seharusnya.  Kategori  terakhir
               adalah PDS Program, di mana perusahaan mendaftarkan seluruh pekerja dan telah
               sesuai  memberikan  data  upah  karyawannya.  Hanya  saja,  perusahaan  hanya  ikut
               pada dua program perlindungan dari empat program wajib yang ada.

               Menurut dia, PDS Program dan PDS Upah menjadi pelanggaran yang paling lazim
               dilakukan perusahaan, bahkan untuk perusahaan kategori menengah besar. Kondisi
               itu sering terjadi lantaran pihak BPJS TK tidak mengetahui secara pasti berapa jumlah
               upah yang diterima pekerja.




                                                       Page 98 of 101.
   94   95   96   97   98   99   100   101