Page 29 - E-MAGAZINE JILID 1
P. 29
Saraf spinalis terdiri atas 31 pasang yang dinamai berdasarkan regio kolumna vertebralis
tempat saraf-saraf tersebut keluar. Karena medula spinalis lebih pendek daripada kolumna
vertebralis, maka akar-akar saraf spinalis harus turun di samping medula sebelum keluar dari
kolumna vertebralis di celah antar vertebra yang sesuai, terutama akar yang keluar setelah vertebra
lumbal pertama (L1). Secara kolektif, akar-akar saraf ini disebut kauda ekuina, yang secara harfiah
berarti "ekor kuda". (a) Pandangan posterior otak, medula spinalis, dan saraf spinalis (hanya di sisi
kanan). (b) Pandangan lateral medula spinalis dan saraf spinalis yang keluar dari kolumna vertebralis.
Medula spinalis dan saraf spinalis memiliki beberapa fungsi penting dalam sistem saraf:
• Penghantaran Sinyal Sensorik: Medula spinalis dan saraf spinalis berperan dalam
menghantarkan sinyal sensorik dari berbagai bagian tubuh ke otak. Serat saraf dorsal dalam
saraf spinalis mengambil informasi sensorik seperti sentuhan, rasa nyeri, suhu, dan tekanan
dari kulit, otot, dan organ tubuh lainnya. Sinyal-sinyal ini dikirim melalui medula spinalis ke otak,
yang kemudian menghasilkan persepsi sensorik yang sesuai.
• Penghantaran Sinyal Motorik: Medula spinalis dan saraf spinalis juga berperan dalam
menghantarkan sinyal motorik dari otak ke otot-otot tubuh. Serat saraf ventral dalam saraf
spinalis membawa perintah motorik dari otak ke otot-otot tubuh. Ini memungkinkan otak
mengontrol gerakan tubuh, seperti berjalan, menggerakkan tangan, atau mengedipkan mata.
• Refleks: Medula spinalis dan saraf spinalis terlibat dalam refleks, yaitu respon otomatis dan
cepat terhadap rangsangan yang membantu melindungi tubuh dari cedera. Refleks melibatkan
jalur saraf yang melintasi medula spinalis, tanpa melibatkan keterlibatan otak. Contohnya
adalah refleks menarik tangan saat terkena panas atau mengedipkan mata saat ada benda yang
mendekati mata.
• Koordinasi Motorik: Medula spinalis memiliki kemampuan sendiri untuk menghasilkan pola
gerakan yang kompleks dan terkoordinasi. Ini dikenal sebagai kontrol motorik lokal. Misalnya,
gerakan refleks seperti merespons perubahan posisi tubuh atau menjaga keseimbangan dapat
dikendalikan oleh medula spinalis tanpa keterlibatan otak.
• Integrasi dan Pemrosesan Sinyal: Medula spinalis juga terlibat dalam integrasi dan pemrosesan
sinyal sensorik sebelum mengirimkannya ke otak. Beberapa jenis pemrosesan sinyal dapat
terjadi dalam medula spinalis, seperti menghambat atau memperkuat sinyal sensorik tertentu
sebelum mencapai otak.
Secara keseluruhan, medula spinalis berperan penting dalam menghubungkan otak dengan
tubuh, memfasilitasi pengiriman informasi sensorik dan motorik, serta berkontribusi pada koordinasi
gerakan, respons refleks, dan pengolahan sinyal saraf.
Electronic Magazine (Biozone): Sistem Koordinasi, Jilid 1 | 22