Page 23 - E-MAGAZINE JILID 3
P. 23
B. Gangguan Sistem Indera
1. Gangguan penglihatan: Gangguan penglihatan yang umum adalah rabun jauh dan rabun dekat.
Rabun jauh (myopia) adalah kondisi di mana seseorang memiliki kesulitan dalam melihat objek yang
jauh dengan jelas, sementara rabun dekat (hyperopia) adalah kondisi di mana seseorang memiliki
kesulitan melihat objek yang dekat dengan jelas. Untuk mengatasi rabun jauh, lensa kacamata yang
biasanya digunakan adalah lensa cembung (konkaf). Sebaliknya, untuk mengatasi rabun dekat,
lensa kacamata yang digunakan adalah lensa cekung (konveks). Beberapa contoh lain dari gangguan
penglihatan meliputi astigmatisme, katarak, glaukoma, dan degenerasi makula terkait usia.
Gangguan pada mata dapat diminimalisir dengan mengonsumsi makanan sehat, khususnya
makanan yang mengandung vitamin A seperti wortel.
2. Gangguan pendengaran: Kerusakan pendengaran atau gangguan pendengaran bisa bersifat
sementara atau permanen. Contoh gangguan pendengaran meliputi tuli sensorineural, tuli
konduktif, tinnitus (denging telinga), dan presbikusis (penurunan pendengaran terkait usia).
3. Gangguan pada sistem vestibular: Sistem vestibular di telinga dalam berperan dalam menjaga
keseimbangan dan orientasi spasial. Gangguan pada sistem ini dapat menyebabkan masalah
keseimbangan, seperti vertigo, labirinitis, dan penyakit Meniere.
4. Gangguan pada sistem penciuman: Gangguan penciuman, atau anosmia, bisa terjadi akibat infeksi
saluran napas atas, cedera kepala, penyakit sinus, atau faktor genetik. Kehilangan indera penciuman
dapat mempengaruhi kemampuan merasakan aroma dan rasa makanan.
5. Gangguan pada sistem peraba: Gangguan pada sistem peraba, atau somatosensorik, dapat
mengganggu kemampuan merasakan suhu, sentuhan, tekanan, dan nyeri. Contohnya adalah
neuropati perifer, di mana saraf perifer terganggu atau terluka, sehingga mengurangi sensasi pada
bagian tubuh tertentu.
6. Gangguan pada sistem pengecap: Gangguan pada sistem perasa, atau gustatori, dapat mengganggu
kemampuan merasakan rasa makanan. Misalnya, anosmia juga dapat mempengaruhi kemampuan
untuk merasakan rasa, sedangkan disgeusia adalah ketidaknormalan dalam persepsi rasa makanan.
7. Gangguan pada sistem taktil: Gangguan pada sistem taktil dapat mempengaruhi kemampuan
merasakan sentuhan dan merasakan objek di sekitar kita. Contoh gangguan ini termasuk neuropati
perifer, gangguan persepsi taktil, dan gangguan sensorik integrasi.
C. Gangguan Sistem Endokrin
1. Diabetes mellitus: Gangguan yang ditandai oleh tingginya kadar glukosa darah karena kekurangan
hormon insulin atau resistensi insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan
diabetes tipe 2.
- Diabetes mellitus tipe 1: Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menghancurkan
sel-sel yang menghasilkan insulin dalam pankreas. Hal ini menyebabkan kurangnya produksi
insulin, hormon yang penting untuk mengatur kadar glukosa dalam darah. Diabetes tipe 1
umumnya muncul pada masa anak-anak, remaja, atau orang dewasa muda. Penderita diabetes
Electronic Magazine (Biozone): Sistem Koordinasi, Jilid 3 | 16