Page 184 - BUKU LAPORAN KINERJA DPR RI TAHUN SIDANG 2022
P. 184

Narkotika merupakan zat atau obat yang bermanfaat dan diperlukan untuk
                            pengobatan penyakit tertentu. Namun, jika disalahgunakan atau digunakan
                            tidak sesuai dengan standar pengobatan dapat menimbulkan akibat yang sangat
                            merugikan bagi perseorangan atau masyarakat khususnya generasi muda. Hal ini
                            akan lebih merugikan jika disertai dengan penyalahgunaan dan peredaran gelap
                            narkotika yang dapat mengakibatkan bahaya yang lebih besar bagi kehidupan
                            dan nilai-nilai budaya bangsa yang pada akhirnya akan dapat melemahkan
                            ketahanan nasional. Bahwa mengimpor, mengekspor, memproduksi, menanam,
                            menyimpan, mengedarkan, dan/atau menggunakan narkotika tanpa pengendalian
                            dan pengawasan yang ketat dan saksama serta bertentangan dengan peraturan
                            perundang-undangan merupakan tindak pidana narkotika karena sangat merugikan
                            dan merupakan bahaya yang sangat besar bagi kehidupan manusia, masyarakat,
                            bangsa, dan negara serta ketahanan nasional Indonesia.


                            Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (UU Narkotika) merupakan
                            undang-undang yang dibentuk sebagai pengganti dari undang-undang narkotika
                            yang lama yang dianggap sudah tidak relevan terkait perkembangannya. Dalam
                            konsiderans Menimbang huruf e UU Narkotika disebutkan tindak pidana narkotika
                            telah bersifat transnasional yang dilakukan dengan menggunakan modus operandi
                            yang tinggi, teknologi canggih, didukung oleh jaringan organisasi yang luas,
                            dan sudah banyak menimbulkan korban, terutama di kalangan generasi muda
                            bangsa yang sangat membahayakan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara
                            sehingga Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika sudah tidak
                            sesuai lagi dengan perkembangan situasi dan kondisi yang berkembang untuk
                            menanggulangi dan memberantas tindak pidana tersebut sehingga perlu untuk
                            dibentuk undang-undang tentang narkotika, yang saat ini menjadi UU Narkotika.


                            UU Narkotika yang disahkan tanggal 12 Oktober 2009 telah diujikan secara materiil
                            di Mahkamah Konstitusi antara lain dalam Perkara Nomor 106/PUU-XVIII/2020.
                            Dalam permohonan a quo, para Pemohon mengajukan pengujian materiil terhadap
                            UU Narkotika sebagai berikut:


                            Penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf a UU Narkotika:
                            “Dalam ketentuan ini yang dimaksud dengan “Narkotika Golongan I” adalah
                            narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu
                            pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat
                            tinggi mengakibatkan ketergantungan”


                            Pasal 8 ayat (1) UU Narkotika:
                            “Narkotika golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan”




 182 | Penanganan Perkara Pengujian Undang-Undang Terhadap UUD 1945  Laporan Kinerja DPR RI Tahun Sidang 2021--2022 | 183
   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189