Page 179 - BUKU LAPORAN KINERJA DPR RI TAHUN SIDANG 2022
P. 179

untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Negara melalui pemerintah pusat
                                   bertanggung jawab atas penggunaan mineral dan batubara yang ada di wilayah
                                   hukum NKRI melalui pengelolaan dan pemanfaatan mineral dan batubara
                                   secara optimal, efektif, dan efisien sehingga dapat mendorong dan mendukung
                                   perkembangan serta kemandirian pembangunan industri nasional berbasis sumber
                                   daya mineral dan/atau energi batubara.


                                   Kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara mempunyai peranan penting
                                   dalam memberikan nilai tambah secara nyata bagi pertumbuhan ekonomi nasional
                                   dan pembangunan daerah secara berkelanjutan. Dalam perkembangannya, Undang-
                                   Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU
                                   Minerba sebelum perubahan) beserta peraturan pelaksanaannya belum dapat
                                   menjawab permasalahan serta kondisi aktual dalam pelaksanaan pengusahaan
                                   pertambangan mineral dan batubara, termasuk permasalahan lintas sektoral antara
                                   sektor pertambangan dan sektor non-pertambangan. Selain itu, penyelenggaraan
                                   usaha pertambangan mineral dan batubara masih terkendala kewenangan antara
                                   pemerintah pusat dan pemerintah daerah, perizinan, perlindungan terhadap masyarakat
                                   terdampak, data dan informasi pertambangan, pengawasan, dan sanksi sehingga
                                   kurang berjalan efektif dan belum memberi nilai tambah yang optimal. DPR merasa
                                   perlu untuk melakukan revisi undang-undang tersebut melalui Undang-Undang
                                   Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
                                   tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba Perubahan).


                                   UU Minerba Perubahan yang disahkan tanggal 10 Juni 2020, merupakan salah satu
                                   undang-undang yang diuji di Mahkamah Konstitusi, baik secara formil maupun
                                   materiil. Salah satu perkara pengujian formil UU Minerba Perubahan adalah Perkara
                                   Nomor 60/PUU-XVIII/2020. Pengujian formil (formele toetsing) adalah pengujian
                                   atas suatu produk hukum yang didasarkan atas proses pembentukan undang-
                                   undang. Secara umum, kriteria yang dapat dipakai untuk menilai konstitusionalitas
                                   suatu undang-undang dari segi formilnya adalah sejauh mana undang-undang
                                   itu ditetapkan dalam bentuk yang tepat (appropriate form), oleh institusi yang
                                   tepat (appropriate institution), dan menurut prosedur yang tepat (appropriate
                                   procedure).  Dalam pengujian formil UU Minerba Perubahan, Para Pemohon pada
                                             2
                                   pokoknya berpendapat bahwa proses pembentukan UU 3/2020 telah melanggar
                                   prosedural pembentukan undang-undang sehingga mencerminkan adanya proses
                                   pembentukan peraturan perundang-undangan yang inkonstitusional.


                                   DPR RI telah menyampaikan keterangannya dan melalui beberapa proses
                                   pemeriksaan persidangan di Mahkamah Konstitusi. Terhadap Pokok Permohonan,


                          2   Putusan Mahkamah Konstitusi Perkara Nomor 60/PUU-XVIII/2020, hlm. 242.


             178 | Penanganan Perkara Pengujian Undang-Undang Terhadap UUD 1945                                                                                                      Laporan Kinerja DPR RI Tahun Sidang 2021--2022 | 179
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184