Page 61 - BUKU BERKARYA DI TENGAH PANDEMI
P. 61
Dr. Fadli Zon, M.Sc
TANTANGAN KORPOLKAM 2020
Selama masa pemerintahan Donald Trump, AS sudah berkali-
kali melakukan tindakan unilateralisme seperti ini. Mulai
dari walk out-nya AS dari konvensi Iklim di Paris; menyatakan
secara sepihak status Yerusalem sebagai ibu kota Israel; hingga
secara sepihak menyatakan mundur dari kesepakatan Nuklir
Iran yang ditandatangani oleh 5 negara pemegang Hak Veto
+ Jerman (P5+1).
42
Pada tahun 2017, Trump juga sudah menandatangani UU
CAATSA yang berisi pemberian sanksi kepada Iran, Rusia, dan
43
Korea Utara, serta semua negara yang mengadakan hubungan
dengan ketiga negara tersebut. Terkait hal ini, China, India,
dan Turki sudah merasakan dampaknya. Belakangan Indonesia
juga ikut merasakan dampaknya, dengan tertundanya
pengiriman 11 Pesawat Sukhoi yang sudah jauh hari dipesan
dari Rusia.
Kemudian menjelang akhir tahun 2019 lalu, AS juga secara
sepihak mengeluarkan sanksi kepada RRT atas dugaan
pelanggaran HAM. Apa yang dilakukan AS terhadap Jenderal
Sulaimani dan Jenderal Al-Mahdi pada 3 Januari 2020 lalu,
bisa dikatakan sebagai kesalahan tindakan paling serius yang
tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun.
Dalam perspektif yang dipahami banyak orang, Iran dan
Irak adalah negara berdaulat. Para korban yang jatuh dalam
42 Yang dimaksud dengan (P5+1) adalah 5 Negara Permanen pemegang hak veto ditambah 1 negara
yaitu Jerman sebagai perwakilan dari Uni Eropa.
43 e untering A erica s A ersaries r ug ancti ns Act (CAATSA), adalah Undang-undang
Federal Amerika Serikat (AS) yang ditujukan untuk memberi sanksi kepada Iran, Korea Utara, dan
oligarki Rusia. Undang-undang tersebut di tetapkan oleh parlemen pada 27 Juli 2017. Pada 2 Agustus
2017, Presiden terpilih Donald Trump menandatangi Undang-undang ini, sekaligus menandai
pemberlakuannya.
51