Page 76 - BUKU BERKARYA DI TENGAH PANDEMI
P. 76
Dr. Fadli Zon, M.Sc
STRATEGI KORPOLKAM 2020
pertama, aksi terorisme yang terjadi di dua masjid Kota
Christchurch, Selandia Baru pada Jumat 15 Maret 2019 lalu,
yang menewaskan sekitar 50 orang. Kedua, adalah aksi
peledakan di sejumlah gereja dan hotel mewah di Srilanka,
yang terjadi tepat pada Minggu Paskah 21 April 2019 lalu. Aksi
ini berhasil menewaskan lebih dari 400 orang.
Ditinjau dari motifnya, masing-masing pelaku dalam aksi
tersebut adalah penganut ideologi keagamaan paling ekstrim
di dunia. Pelaku aksi teror di Srilanka, adalah National Tawheed
Jama’ut (NTJ), kelompok Islam radikal di Sri Lanka. Kelompok
ini diketahui salah satu pendukung ISIS yang cukup militan.
Bila di masa lalu Macan Tamil hanya kelompok separatisme
yang ingin memisahkan diri dari Srilanka, kelompok NTJ justru
ingin mendirikan negara Islam di negara yang mayoritas
penduduknya etnis Sinhala dan sebagian besar beragama
Budha.
Adapun pelaku teror di Selandia Baru, adalah seorang
warga negara Australia dan penganut rasisme yang ingin
menegakkan supremasi ras kulit putih (white supremacy).
Dia menggabungkan narasi kemenangan Charles Martel
dalam pertempuran Tours pada tahun 739 M, dengan narasi
kecemasan yang dirasakan sebagian warga kulit putih di
seluruh dunia sekarang.
Dilihat dari metodologinya, aksi yang dilakukan oleh kelompok
NTJ di Srilanka terbilang sangat mengejutkan. Mengingat
kelompok ini sangat kecil dan masih amatir. Banyak pakar
terorisme di dunia yang meragukan kemampuan NTJ dalam
melancarkan aksi teror tersebut. Alasannya, karena aksi
67