Page 23 - BUKU JUDICAL RIVIEW PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI ATAS PENGUJIAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
P. 23

permohonan Permohon beserta  alat-alat  bukti yang diajukan,  keterangan DPR,       [3.17.2] Bahwa perspektif perdamaian a quo merupakan instrumen fundamental
                keterangan  Presiden,  keterangan  Pihak  Terkait  Mahkamah Agung, keterangan       yang menjadi  parameter  keberhasilan permohonan PKPU. Sebab,  tujuan yang
                Pihak Terkait IKAPI, dan keterangan Pihak Terkait AKPI, Mahkamah selanjutnya        paling hakiki  dimohonkannya permohonan  PKPU adalah  untuk mencapai
                mempertimbangkan dalil-dalil permohonan Pemohon sebagai berikut:                    kesepakatan antara debitor dan kreditor dalam  rencana  menyelesaikan  utang
                [3.17.1] Bahwa berkenaan dengan permohonan PKPU tidak dapat dilepaskan dari         debitor baik sebagian atau seluruhnya serta dilakukannya restrukturisasi utang-
                keadaan keuangan seorang debitor yang mengalami  kesulitan, sehingga                utang debitor tersebut. Oleh karena itu,  kesepakatan adanya perdamaian atas
                berpotensi adanya  ketidakmampuan membayar  utang-utangnya  dan oleh                rencana  penyelesaian utang dan  restrukturisasi  utang debitor dimaksud
                karenanya diperlukan beberapa upaya antara lain:                                    meskipun  berasal dari  kedua  belah pihak, debitor dan kreditor,  akan tetapi
                1.  mengadakan perdamaian di luar pengadilan dengan para kreditornya atau di        debitorlah  yang sesungguhnya  mengetahui  secara  pasti tentang keadaan
                   dalam pengadilan apabila debitor digugat secara perdata;                         kemampuan keuangannya  yang  kemudian dijadikan bagian pada klausula-
                2.  mengajukan permohonan PKPU  termasuk  mengajukan perdamaian  dalam              klausula dalam  mengajukan  skema  pembayaran  kepada  kreditor. Dengan
                   PKPU;                                                                            demikian, filosofi permohonan PKPU secara natural awalnya hanya menjadi hak
                3.  mengajukan permohonan agar debitor dinyatakan pailit  oleh pengadilan           dari debitor  adalah  berkenaan dengan argumentasi bahwa  hanya  debitorlah
                   termasuk mengajukan perdamaian dalam kepailitan.                                 sesungguhnya  yang mengetahui  kemampuan pembayaran  atas  utang-utangnya.
                     Berkenaan dengan beberapa  alternatif  di  atas,  salah satu  pilihan terbaik   Oleh karena  itu,  persoalan mendasar  yang harus  diuraikan  oleh Mahkamah
                yang dapat dilakukan oleh debitor adalah dengan mengajukan permohonan PKPU          selanjutnya  adalah berkenaan dengan permohonan PKPU  yang diajukan oleh
                kepada pengadilan  niaga. Sebab,  pilihan  demikian sama  halnya dengan debitor     kreditor.
                akan mendapatkan kesempatan untuk menata kembali kemampuan keuangannya              [3.17.3] Bahwa berkaitan dengan permohonan PKPU yang diajukan oleh kreditor
                dan pada akhirnya dapat dihindari akibat fatal yang dialami debitor pailit. Oleh    secara terminologi adalah hak yang diberikan kepada kreditor untuk mengajukan
                karena itu, debitor mendapat kesempatan untuk menata kelangsungan usahanya          permohonan dengan alasan kreditor memperkirakan bahwa debitor tidak dapat
                serta  memperoleh  manfaat waktu,  ekonomi, dan kepastian hukum.  Dengan            melanjutkan pembayaran  utangnya yang sudah  jatuh waktu dan  dapat  ditagih,
                mendapatkan kesempatan untuk mengajukan permohonan PKPU, debitor dapat              dengan memohon agar debitor diberi penundaan kewajiban pembayaran utang,
                bermusyawarah  dengan  para kreditor tentang  cara-cara pembayaran  utangnya        untuk memungkinkan debitor mengajukan  rencana perdamaian yang meliputi
                dengan memberikan rencana  pembayaran seluruh atau  sebagian utangnya,              tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada kreditornya [vide Pasal
                termasuk apabila  diperlukan dan disepakati untuk melakukan restrukturisasi         222 ayat  (3) UU  37/2004].  Lebih lanjut, secara  doktriner dapat  dijelaskan,  hak
                atas utang-utang debitor tersebut.                                                  untuk mengajukan  permohonan  PKPU  oleh kreditor didasarkan  pada
                     Bahwa berkenaan dengan  permohonan  PKPU  dalam  Undang-Undang                 pertimbangan salah  satunya  penerapan asas  keseimbangan dan asas  keadilan.
                Nomor 4  Tahun  1998 tentang  Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti              Artinya,  apabila  debitor benar-benar mengalami kesulitan untuk melakukan
                Undang-Undang Nomor  1 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas  Undang-Undang             rencana  pembayaran atas utangnya  terhadap  kreditor maka kepada kreditor
                tentang Kepailitan Menjadi Undang-Undang (UU 4/1998)  yang menjadi “cikal           diberi  hak  untuk mengajukan permohonan  PKPU  agar debitor tidak  dalam
                bakal” UU 37/2004 pada dasarnya hanya memberikan hak kepada debitor untuk           keadaan yang semakin sulit  di  dalam menyelesaikan utang-utangnya, sehingga
                mengajukan permohonan PKPU dengan  alasan debitor tidak  dapat  atau                dapat  dihindari adanya kepailitan.  Oleh karena itu,  “niat baik” dari kreditor
                memperkirakan bahwa debitor tidak akan dapat melanjutkan membayar utang-            seharusnya  tidak boleh  tercederai  oleh tujuan lain yang justru  akan
                utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih [vide Pasal 212 UU 4/1998].       menghadapkan debitor dalam  posisi dapat  kehilangan kesempatan untuk
                Namun, dalam ketentuan Pasal 222 ayat (1) UU 37/2004 permohonan PKPU tidak          melanjutkan kelangsungan usahanya dan “terjebak” dalam keadaan pailit.
                hanya diajukan  debitor,  akan tetapi  juga dapat  diajukan oleh kreditor.  Hal          Berdasarkan  pertimbangan hukum  tersebut  di atas,  menjadi sangat
                demikian yang kemudian menimbulkan persoalan yang disebabkan adanya                 penting untuk  memberikan penegasan bahwa sepanjang permohonan PKPU
                ketidaksesuaian  antara tujuan permohonan  PKPU, yang semula  adalah  menjadi       masih dapat diajukan oleh kreditor perlu dilakukan kontrol atas itikad baik dari
                instrumen bagi  debitor di  dalam menghindari adanya  kepailitan dengan             kreditor agar benar-benar tidak  mencederai “niat baik” tersebut, sehingga
                mengajukan permohonan PKPU, namun pada kenyataannya akibat pailit tersebut          eksistensi  debitor yang menjadi  bagian dari  pelaku  usaha yang  turut  berperan
                tidak dapat dihindari apabila permohonan PKPU diajukan oleh kreditor dan tidak      dalam menjaga stabilitas ekonomi tetap terjaga kelangsungan  usahanya  dan
                diperoleh adanya perdamaian.                                                        justru  tidak  disalahgunakan.  Dengan demikian,  kepastian hukum  instrumen


                                              16
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28