Page 248 - HOPE HARMONY & HUMANITY
P. 248
HOPE
Harmony & Humanity
Merakit Harapan dalam Bingkai Harmoni dan Kemanusiaan
Bulan Bintang, dan Partai Keadilan dan Partai Persatuan
Indonesia. Terakhir, Wiranto dan Salahuddin Wahid yang
dicalonkan oleh Partai Golongan Karya. Persaingan kelima
kontestan diawali pada pemilihan langsung 5 Juli 2004.
Tercatat dalam data KPU RI, ada 119.656.868
suara sah dari 153.320.544 pemilih yang seharusnya
menggunakan hak pilihnya. Jika menilik dari data tersebut,
antusiasme pemilih sangat tinggi. Begitu hebatnya gema
Pilpres pascareformasi saat itu sehingga mampu menyedot
partisipasi pemilih yang signifikan.
Mata dunia tertuju pada negara yang dijuluki macan
Asia ini. Atmosfer politik baik sebelum dan sesudah gelaran
”pesta” kerap menarik perang urat syaraf tidak hanya
kontestan, tapi juga simpatisan. Gerakan politik sebelum
Pilres ditabuh, parpol pengusung bekerja keras meraih
simpati dan dukungan publik. Simbol partai pengusung
hingga pamflet sampai baliho raksasa kerap mewarnai tepi
jalan utama hingga pelosok desa. Suasana semarak, riuh
namun terasa harmoni.
Tidak bisa kita pungkiri, ruh Pilpres pada saat itu
seperti kutub magnet yang mampu membentuk demokrasi
terasa anggun ditatap. Ditambah ’gendang’ psywar yang
dilantunkan 48 parpol sebagai peserta Pemilu 2004 kian
menarik untuk ditonton.
Sebelum gelaran Pilpres dihelat, para tokoh dan
orator lapangan lebih dulu menebar rayuan memikat hati
rakyat. Beragam slogan dan tagline yang merepresentasikan
234