Page 92 - HOPE HARMONY & HUMANITY
P. 92
HOPE
Harmony & Humanity
Merakit Harapan dalam Bingkai Harmoni dan Kemanusiaan
mencapai Target Kekuatan Pokok Minimum atau
Minimum Essential Force (MEF) yang diharapkan.
Paradoks di atas, tentunya melahirkan
kekhawatiran. Hanya saja bila ditinjau lebih jauh, dimensi
hard power ( yang tercermin dalam minimum essential
force) bukan satu-satunya variabel yang objektif untuk
mengukur secara keseluruhan kemampuan sistem
pertahanan Indonesia. Untuk menjaga kedaulatannya,
suatu negara juga kerap menggunakan soft power, dan
5
juga smart power politic yang mengkombinasi kedua
kekuatan sebelumnya (hard power dan soft power).
Dalam kerangka itu, smart power politic adalah
perang kecerdasan yang membutuhkan partisipasi
dari seluruh rakyat, dengan mendayagunakan semua
keunggulan sumber daya yang dimiliki demi menjaga
tegaknya NKRI. Inilah wujud konseptual dari sistem
pertahanan semesta di era modern ini.
DPR sesuai dengan tugas dan fungsinya (legislasi,
anggaran dan pengawasan), selalu menyambut baik
setiap aspirasi, gagasan, dan solusi dari semua pihak
demi membangun sistem pertahanan negara yang kita
cintai bersama. DPR berkomitmen untuk mendukung
setiap upaya konstruktif demi menjaga kedaulatan
5 “What is soft power? It is the ability to get what you want through attraction rather than coercion or
payments…, When you can get others to want what you want, you do not have to spend as much on
sticks and carrots to move them in your direction. Seduction is always more effective than coercion,
and many values like democracy, human rights, and individual opportunities are deeply seductive.
But attraction can turn to repulsion if we appear arrogant or hypocritical.” Lihat, Joseph S. Nye,
Jr., Soft Power and European-American Affairs, dalam Hard Power, Soft Power and the Future of
Transatlantic Relations, Edited by THOMAS L. ILGEN, Pitzer College, USA, 2006
76