Page 145 - Tadabbur 10 Qiraat Sural Al Mulk
P. 145
َ
Kata kerja atau fi’il ليِقَو adalah kata kerja lampau. Mengapa
dengan kata kerja lampau padahal ini adalah peringatan untuk masa
depan?
Dalam Al-Quran sering ditemukan kata kerja bentuk sekarang
untuk masa lalu dan kata kerja bentuk lampau yang memberitakan
peristiwa belum terjadi. Ketika ada penggunaan satu kata di luar
kebiasaan maka dipastikan ada makna yang luar biasa.
Salah seorang dari sepuluh imam qiraat adalah Imam Ya’qub
mengajarkan bacaan yang berbeda dari sembilan imam lainnya.
Menurut qiraat Ya’qub lafaz نوعدت (tad’una) dibaca dengan يثلاث
درجم fi’il thulatsi mujarrad yang dapat diartikan menyeru,
memanggil, mengundang.
Qiraat ini lebih dekat untuk memberi tafsir lafaz دعولا pada ayat
sebelumnya dengan janji azab sebagaimana yang tercantum dalam
terjemahan yang ada. Qiraat ini memberi penjelasan bahwa orang-
orang kafir yang telah mencemoohkan azab bahkan menantangnya,
pada hari kiamat nanti akan dicemoohkan dan dihinakan, mereka
akan mendengar seruan: نوُع ْ دَت ِهِب ْمُتْنُك ي ِ ذَ لا اَذَه inilah janji yang
َ
dahulu kalian tantang kehadirannya, inilah janji yang dahulu kalian
remehkan dan kelian panggil. Kini kelian menyaksikan dari dekat
apa yang sebenarnya dahulu kalian remehkan.
Sembilan qiraat lain dengan bacaan:
َ نوُعَ دَت ِهِب ْمُتْنُك يِذَ لا اَذَه َليِقَو dan dikatakan: inilah yang dahulu
kamu mengaku (sebagai yang berhak untuk menerimanya). Bacaan
ini lebih dekat untuk memberi tafsir lafaz دعولا pada ayat
sebelumnya dengan ‘janji’ kebaikan, kesenangan dan kesuksesan.
140

