Page 102 - Tadabbur Surat Adh Dhuha
P. 102
kecukupan harta, ilmu, pengalaman, keamanan, dan sebagainya.
Bahkan kecukupan tersebut melimpah pada masyarakat
sekitarnya, karena terbukti beliau berjuang disamping
menggunakan hartnya, harta keluarganya dan juga harta
masyarakat sekitar yang beriman padanya. Semua itu dicapai
dengan kecukupan jiwa. Sebab kecukupan jiwa akan melahirkan
kecukupan lainnya.
Setiap hamba yang memiliki kekayaan jiwa pasti tidak akan
mengeluh atau mengemis meski menurut pandangan sepintas
terlihat perlu bantuan orang lain. Dengan kaya jiwa maka
seseorang akan aktif berbuat yang berguna bagi kepentingan
orang lain. Hal ini akan memperkuat hubungan sesama yang
melahirkan kesejahteraan sosial. Inilah kecukupan dalam arti luas
tanpa dibatasi hanya dengan kecukupan material.
ْنَع ىَنِغلا َسْيَل« :َلاَق َمَ لَسَو ِهْيَلَع ُللها ىَ لَص ِ يِبَ نلا ِنَع ،َةَرْيَرُه يِبَأ ْنَع
) 95 8 / يراخبلا حيحص(»ِسْف َ نلا ىَنِغ ىَنِغلا َ نِكَلَو ،ِضَرَعلا ِةَرْثَك
Dari Abu Hurairah dari Nabi ﷺ , bersabda: kaya tidak dicapai dengan
banyaknya yang terlihat akan tatapi dicapai dengan jiwa. (HR. Bukhori)
Artinya, umumnya masyarakat berpandangan bahwa
seseorang itu dipandang kaya karena terlihat hartanya berlimpah,
tempat tinggalnya megah, kendaraannya mewah dan hal lainya
99

