Page 28 - Tadabbur Surat Adh Dhuha
P. 28
»ُلاَصِفْلا ُضَمْرَت َنيِح َنيِباَ وَمأا ُةلاَص« :َلاَق ،َمَ لَسَو ِهْيَلَع ُللها ىَ لَص
) 515 1 / ملسم حيحص(
Dari Al Qasim Asy Syaibani bahwa Zaid bin Arqam pernah melihat suatu
kaum yang tengah mengerjakan shalat Duha, lalu dia berkata,
"Tidakkah mereka tahu bahwa shalat diluar waktu ini lebih utama?
sebab Rasulullah ﷺ bersabda, "Shalat awwabin (orang yang bertobat)
dikerjakan ketika anak unta mulai beranjak karena kepanasan." (HR.
Muslim)
Hadits ini menggambarkan bahwa semakin sibuknya pikiran
dan jasad kita dengan aktivitas umum (keduniaan) maka semakin
banyak keperluan kita kepada Allah, sehingga pada saat
memuncaknya semangat bekerja hendaklah menyadari bahwa
semua yang kita cari dengan kesibukan ini tidak akan ada yang
dapat kita capai selain hanya atas izin-Nya. Kita diingatkan pula
bahwa yang sangat penting dari amal perbuatan yang kita
kerjakan bukan kelancarannya semata atau izin Allah akan tetapi
yang terpenting adalah ridha-Nya. pada saat inilah pentingnya
shalat untuk menghadap kepada-Nya agar kita terpelihara dari
cinta dunia yang melupakan cinta akhirat. Karena itu shalat dhuha
disebut shalat awwabin.
اَم :ُلوُقَي ،ىَلْيَل يِبَأ َنْب ِنَمْحَ رلا َدْبَع ُتْعِمَس :َلاَق ،َةَ رُم ُنْب وُرْمَع اَنَثَ دَح
ِ مُأ ُرْيَغ ىَحُ ضلا يِ لَصُي َمَ لَسَو ِهْيَلَع ُللها ىَ لَص َ يِبَ نلا ىَأَر ُهَ نَأ ،ٌدَحَأ اَن َ ثَ دَح
ِحْتَف َمْوَي اَهَتْيَب َلَخَد َمَ لَسَو ِهْيَلَع ُللها ىَ لَص َ يِبَ نلا َ نِإ« :ْتَلاَق اَهَ نِإَف ٍئِناَه
25