Page 69 - Tadabbur Surat Adh Dhuha
P. 69

dhalalah  sering  diberi  makna  sesat  atau  tersesat.  Terlepas

               dari  adanya pro dan kontra terhadap terjemah “sesat” untuk
               lafaz ةللااض dalam ayat ini, pada dasarnya kata “sesat” sering
               kita  dengar  dalam  kehidupan  sehari-hari  ada  yang
               berhubungan dengan masalah keyakinan, pemikiran dan ada
               juga yang berhubungan dengan perasaan.

            ▪  Dalam  hal  apakah  dhalalah  yang  dialami  Nabi      sebelum
                                                               ﷺ
               mendapat tugas sebagai penyebar rahmah ke seluruh alam ?

            ▪  Kata   ً لااَض (yang tersesat) adalah kata sifat yaitu orang yang
               bersifat  dhalalah,  dan  sifat  ini  disematkan  kepada  seorang

               hamba  yang  Allah  muliakan  di  atas  semua  makhluk-Nya,
               beliau adalah imam ahli surga. Mengapa dalam ayat ini kita
               temukan  berita  bahwa  beliau  dahulu  bersifat   ةللاض  yaitu
               bukan  sekedar  pernah  terkena  dhalalah  akan  tetapi
               menderita dhalalah pada waktu yang lama?

            ▪  Bukankah  beliau  pernah  bersabda  رانلا  يف  ةللاض  لكو  (setiap

               dhalalah  dalam  neraka)?  Bagaimana  dengan  dhalalah  yang
               beliau alami sediri?

               Orang  yang  tedabbur  ayat  ini  akan  mengedepankan  qalbu

           yang  diisi  dengan  keimanan  sebelum  menggunakan  akal  untuk

           memikirkan masalah.

            5.  Tidak semua dhalalah di neraka.

               Allah  menggunakan  lafaz  لااض  (yang  bersifat  dhalalah)

           mengandung makna yang sangat luas dan mendalam. Kita wajib

                                          66
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74