Page 77 - Modul Pembelajaran Elektronik Inovasi Teknologi Biologi
P. 77
a. Tanaman Transgenik
Pembuatan tanaman transgenik bertujuan untuk memperoleh bibit
unggul. Para ilmuwan telah memasukkan gen-gen yang memiliki sifat-sifat
yang diinginkan ke dalam sejumlah tanaman pangan, seperti penundaan
pematangan dan ketahanan terhadap pembusukan, penyakit, atau
kekeringan. Modifikasi juga dapat memberi nilai tambah pada tanaman
pangan, memberikan umur simpan yang lebih lama, dan meningkatkan rasa
atau nilai gizi.
Proses untuk menghasilkan tanaman transgenik membutuhkan
mikroorganisme sebagai vektor pembawa sifat yang diinginkan, contohnya
yaitu Agrobacterium tumefaciens. Bakteri ini dipilih karena mempunyai
plasmid Ti (tumor inducing) yang dapat bergabung dengan menggunakan
DNA tumbuhan (Video 11). Berikut penjelasan mengenai proses pembuatan
tanaman transgenik.
1) Plasmid Ti diisolasi dari Agrobacterium tumefaciens, kemudian disisipi
dengan gen asing yang diinginkan.
2) Plasmid dimasukkan kembali ke Agrobacterium tumefaciens.
3) Plasmid dicampur dan bergabung dengan sel-sel tumbuhan.
4) Agrobacterium tumefaciens berkembang biak dengan menduplikasikan
plasmid.
5) Agrobacterium tumefaciens mentransfer gen-gen baru ke dalam
kromosom tumbuhan.
6) Menumbuhkan sel tumbuhan yang dihasilkan dengan teknik kultur
jaringan.
7) Menanam plantlet yang dihasilkan ke lahan pertanian.
51