Page 50 - MAJALAH 171
P. 50
KUNKER
Komisi VI Dukung
BUMN Farmasi
Kunspek ke sejumlah industri farmasi di Pulau
Jawa, Komisi VI DPR RI meminta pemerintah
mendukung industri strategis tersebut.
kita perlu mendukung industri
strategis ini yang kelihatannya
sudah tumbuh,” kata Wakil Ketua
Komisi VI DPR RI Azam Azman
Natawijana saat memimpin
Kunjungan Kerja Spesifik
(Kunspek) Komisi VI DPR RI ke
PT Barata Indonesia (Persero) di
Gresik, Jawa Timur. Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Inas Nasrullah Zubir
bertukar cenderamata degan Direksi PT. Bio Farma.
Setelah meninjau berbagai Foto: Dep/jk
peralatan di perusahaan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) ini, belum mempunyai bahan baku
seperti peralatan pabrik kelapa lokal yang bisa dipasok oleh
sawit, peralatan hasil kerja sama industri kimia dasar nasional
dengan Jerman yang dipakai dalam mendukung kepentingan
Pelindo III, Azam pun memastikan produksinya.
bahwa pihaknya mendukung Hal itu ia ungkapkan saat
Barata Indonesia. Komisi VI berkunjung ke PT. Bio Farma
meminta pemerintah khususnya (Persero) di Bandung, Jawa Barat,
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Azam Azman Natawijana. Kementerian Perindustrian, untuk baru-baru ini. Sebagian besar
Foto: Chasbi/JK
mendukung industri strategis bahan baku yang digunakan oleh
tersebut. BUMN farmasi masih harus impor
omisi VI DPR RI “Selain itu, terdapat pula alat dari luar negeri. “Jika memang
mendukung PT. Barata Cement Kiln berdiameter 4,6 meter diperlukan, maka pemerintah
Indonesia (Persero) yang dipesan dari Maroko. Jadi, harus berupaya membangun suatu
untuk tumbuh dan artinya kita perlu mendukung perusahaan BUMN yang bergerak
Kberkembang menjadi Barata Indonesia untuk bisa di bidang industri kimia dasar,
industri strategis. Terutama, mendapatkan keuntungan yang agar bisa menyuplai bahan baku
sejak perusahaan yang berlokasi lebih banyak lagi,” tambah yang diperlukan oleh industri
di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, legislator Partai Demokrat itu. farmasi nasional,” ujar Inas.
itu mendapat Penyertaan Modal Padahal Indonesia pernah
Negara (PMN) Rp 500 miliar. BAHAN BAKU INDUSTRI FARMASI menjadi salah satu negara
“Barata Indonesia telah INDONESIA MASIH IMPOR penyuplai vaksin polio terbesar
memproduksi beberapa peralatan Di tempat terpisah, Tim Kunspek di dunia. Hampir dua pertiga
alat berat, terutama peralatan Komisi VI DPR RI yang dipimpin kebutuhan dunia akan vaksin
untuk pabrik gula, peralatan kereta Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Inas polio dalam bentuk oral disuplai
api barang dan beberapa peralatan Nasrullah Zubir mengungkapkan dari perusahaan Bio Farma di
yang di ekspor ke Amerika. Jadi, bahwa Industri Farmasi Indonesia Indonesia. Namun, kata Inas, sejak
50 PARLEMENTARIA EDISI 171 TH. 2019