Page 3 - MAJALAH 92
P. 3

PESAN  PIMPINAN





          Internet/commdept.fisip.ui.ac.id                                     tara pendidikan tinggi dan kebutuhan
                                                                                  Dan  keenam,  link  and  match  an-
                                                                               akan  sumberdaya  manusia  di  lapa-
                                                                               ngan  kerja.    Pendidikan  tinggi  bagai
                                                                               berjalan dengan iramanya sendiri, se-
                                                                               mentara kondisi riil di lapangan kurang
                                                                               diperhatikan secara matang. Akhirnya
                                                                               pendidikan tinggi tidak mampu men-
                                                                               jadi faktor yang penting  dalam upaya
                                                                               peningkatan  kesejahteraan  masyara-
                                                                               kat. Pendidikan tinggi belum mampu
                                                                               sepenuhnya mampu melahirkan sum-
                                                                               berdaya manusia yang layak diterima
                                                                               di lapangan kerja yang ada, dan pen-
                                                                               didikan  tinggi  juga  belum  mampu
           tinggi  yang  belum  efektif,  sehingga   akhir dari kenyataan ini adalah ketida-  menghasilkan entrepreneur yang me-
           hanya sedikit pendidikan tinggi Indo-  kadilan  dalam  memperoleh  hak  atas   miliki keberanian dan kemandirian.
           nesia yang masuk pada ranking atas   pendidikan.                       Anggota  Dewan  mencatat bahwa
           pendidikan tinggi di tingkat dunia dan   Kelima,   masalah   penganggu-  permasalahan  pendidikan,  khusus-
           bahkan  tingkat  Asia.  Kenyataan  ini   ran  terdidik.  Pengangguran  terdidik   nya  pendidikan  tinggi,  memang  cu-
           menunjukkan betapa parahnya kuali-  terkait  dengan  kualitas  pendidikan   kup banyak dan kompleks. Sehingga,
           tas  pendidikan  tinggi  di  kebanyakan   tinggi. Banyaknya lulusan pendidikan   dengan melihat berbagai permasalah
           pendidikan tinggi Indonesia, dan ten-  tinggi yang tidak dapat segera mema-  pokok  diatas,  termasuk  masalah  le-
           tu saja hal ini berimplikasi pada sum-  suki dunia kerja, apalagi menciptakan   gislasi  dan  implementasinya,  Dewan
           ber daya manusia yang dihasilkan.  lapangan  kerja  sendiri,  merupakan   mengusulkan upaya yang kuat untuk
             Keempat,  mahalnya  biaya  pendi-  permasalahan krusial dalam pendidi-  membentuk RUU tentang Pendidikan
           dikan. Sebagaimana kita ketahui ber-  kan  tinggi  di  Indonesia.  Berdasarkan   Tinggi.
           sama,  hingga  kini  masyarakat  masih   pengamatan,  pengangguran  terdidik   Dewan  berpendapat  bahwa,  pe-
           harus  menanggung  banyak  biaya,   di Indonesia terus mengalami pening-  nyelenggaraan   pendidikan   tinggi
           sehingga  hanya  golongan  masyara-  katan sejak beberapa tahun terakhir,   sebagai  bagian  yang  tidak  terpisah-
           kat  mampu  yang  dapat  membiayai   sementara  jumlah  penganggur  tidak   kan  dari  penyelenggaraan  pendidi-
           pendidikan  anaknya  di  jenjang  pen-  terdidik  makin  turun.  Dengan  me-  kan  nasional,  tidak  dapat  dilepaskan
           didikan ini. Meskipun Pemerintah me-  lonjaknya  jumlah  pengangguran  in-  dari  amanat  pasal  31  ayat  (3)  UUD
           nyediakan beasiswa untuk mahasiswa   telektual maka tugas pemerintah un-  1945  yang  berbunyi:  “Pemerintah
           dari  keluarga  tidak  mampu,  namun   tuk menciptakan lapangan kerja juga   me-ngusahakan dan menyelenggara-
           jumlahnya  hanya  sedikit.  Dampak   akan semakin susah.            kan satu sistem pendidikan nasional,
                                                                               yang  meningkatkan  keimanan  dan
                                                                               ketakwaan  serta  akhlak  mulia  dalam
          Internet/ticmi.net                                                   rangka  mencerdaskan  kehidupan
                                                                               bangsa, yang diatur dengan undang-
                                                                               undang”.
                                                                                  Dengan  adanya  Undang-undang,
                                                                               tentu  saja  diharapkan  bahwa  dunia
                                                                               pendidikan  tinggi  dapat  mengha-
                                                                               dapi perkembangan globalisasi yang
                                                                               makin    mengutamakan  basis  ilmu
                                                                               pengetahuan    dan    peran    strategis
                                                                               dalam memajukan peradaban dan ke-
                                                                               sejahteraan umat manusia. Selain itu,
                                                                               dengan adanya UU Pendidikan Tinggi,
                                                                               diharapkan  sejumlah  persoalan  yang
                                                                               menjadi  kendala  dalam  mewujudkan
                                                                               pendidikan tinggi dapat terjawab.






                                                                                                                                                                                                     | PARLEMENTARIA  |  Edisi 92 TH. XLII, 2012 |

                                                                                                                                                                                                               ARIA |
                                                                                                                                                                                                                          TH. XLII, 2012 |
           | PARLEMENTARIA |  Edisi 92 TH. XLII, 2012 || PARLEMENTARIA |  Edisi 92 TH. XLII, 2012 |
                                                                                                                                                                                                     |
                                                                                                                                                                                                      ARLEMENT
                                                                                                                                                                                                                    Edisi 92
                                                                                                                                                                                                     P
   1   2   3   4   5   6   7   8