Page 42 - MAJALAH 92
P. 42
“Saya kira karakter-karakter itulah yang
diperlukan seorang politisi, tegas, ada sifat
pengabdiannya, sifat toleransi, saling
Pemilu 2009 menghargai, saling mendengar,
Persaingan Internal
itu yang paling pokok dan ada konsistensi
Ayah dari dua orang anak (satu sikap dalam menjalankan prinsip-prinsip hidup
orang putra dan satu orang putri) ini yang harus dijalani,” kata Syamsul mengagumi
menceritakan pengalamannya pada
Pemilu 2009 dimana tahun tersebut ajaran orang tuanya.
untuk pertama kalinya pemilihan ang-
gota legislatif berdasarkan suara ter-
banyak.
Selama menjadi Anggota Le-
gislatif empat periode, menurutnya nomor urut ke dua. Namun dalam lama tiga periode sebelumnya dia
periode 2009 sangat berbeda dengan Pemilu 2009 ini tidak ditentukan oleh selalu menjaga hubungan dengan
priode-periode sebelumnya. Periode nomor urut tapi ditentukan oleh bera- konstituen. Hubungan itu selalu dia
pertama menurutnya relatif mudah pa besar suara yang masuk. jaga dengan baik, dipelihara, dan se-
karena dia ditempatkan pada nomor Syamsul merasakan, Pemilu 2009 lalu melakukan komunikasi dengan
urut pertama, dan hampir dipastikan intensitas kompetisi itu lebih terasa mereka.
jadi. di internal, dimana terjadi kompetisi “Saya kira itu yang paling penting
Di Sulawesi Selatan, Golkar antara sesama kader partai yang ada bagaimana terus menjaga hubungan
mendapatkan sekitar 20-21 kursi. Ka- dalam daftar calon itu. Nomor satu silaturahmi dengan konstituen, kita
lau seorang calon legislasi ditempat- sampai dengan nomor dua belas datang tidak saja ketika kita mem-
butuhkan sesuatu dukungan, tetapi
kita datang ketika kita ingin mem-
foto:doc parle bisa kita berikan sebagai wakil rakyat.
berikan sesuatu yang kita anggap
Apakah itu memperjuangkan sebuah
kebutuhan di daerah itu, kebutuhan
infrastruktur dan lain-lain, pokoknya
kebutuhan apa saja yang dibutuhkan
masyarakat kita bisa tampil sebagai
mediator, kita bisa tampil sebagai
pendorong sehingga masyarakat
memahami makna, dan masyarakat
merasakan manfaat kehadiran kita,”
katanya berbagi pengalaman.
Syamsul juga merasakan, Pemilu
2009 relatif mahal dan relatif sangat
keras persaingan. Namun dia tidak
mengkhawatirkan hal itu karena jauh-
jauh hari hubunganya dengan kon-
stituen terus terjaga.
“Saya kira saya bisa mendapat-
kan suara yang memungkinkan saya
terpilih lagi dibanding dengan calon-
kan pada nomor urut ke 16, itu bisa misalnya itu saling bersaing. calon lain yang mungkin mengelu-
dikatakan hampir pasti jadi, jadi relatif Dia melihat persaingan eksternal arkan biaya yang jauh lebih besar,”
tidak sulit. Kemudian periode ke dua antara partai dengan partai itu tidak tuturnya.
dia ditempatkan di nomor urut satu terasa, tapi yang paling membuat Karena dia juga mendengar be-
lagi. Posisi Golkar cukup kuat dan itu- kita memakan perhatian, energi dan berapa calon legislatif lainnya banyak
pun tidak ada kesulitan. pikiran itu adalah persaingan inter- yang menghabiskan miliaran rupiah,
Periode ke tiga tahun 2004 itu nal. Betul-betul seluruh kemampuan, tapi tidak jadi juga.
juga relatif mudah, dia ditempatkan strategi, taktik termasuk logistik harus Dan dia memprediksikan pada
lagi pada nomor urut satu. Beralih dikeluarkan, kalau tidak ya mungkin Pemilu 2014 nanti akan terjadi lagi
ke Pemilu 2009, ini menurutnya yang sulit untuk mendapatkan dukungan. pola Pemilu seperti tahun 2009, keras,
paling berat, dia ditempatkan pada Syamsul beruntung karena se- butuh energi, butuh biaya besar dan
| PARLEMENTARIA | Edisi 92 TH. XLII, 2012 |
TH. XLII, 2012 |
ARIA |
| PARLEMENTARIA | Edisi 92 TH. XLII, 2012 || PARLEMENTARIA | Edisi 92 TH. XLII, 2012 |
|
P
ARLEMENT
Edisi 92