Page 7 - MAJALAH 131
P. 7
ALUN-ALUN DEMOKRASI
AKAN MENJADI KAWASAN
WISATA DEMOKRASI,
MASYARAKAT TERUTAMA
GENERASI MUDA DATANG
SAMBIL BELAJAR. BUKAN
HANYA DI KAWASAN
ALUN-ALUN DEMOKRASI
MEREKA BISA DATANG KE
PERPUSTAKAAN DPR YANG
NANTINYA DITATA LEBIH
REPRESENTATIF.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dalam acara peresmian Pembangunan Alun-alun Demokrasi
“Aksi penyampaian aspirasi seperti ini tas seperti alun-alun demokrasi ini juga kawasan wisata demokrasi, masyarakat
biasa disebut pepe, ini asli budaya kita se- saya temui di parlemen dari negara lain. terutama generasi muda datang sambil
jak zaman penjajahan dahulu, jadi sudah Nah ini seharusnya juga bisa kita fasili- belajar. Bukan hanya di kawasan alun-
lama. Tapi kemudian sei ring perkemban- tasi,” kata dia. Jadi sebenarnya apa lagi alun demokrasi mereka bisa datang ke
gan waktu dan bentuk pemerintahan yang dinanti? Kajian sudah dilakukan Perpustakaan DPR yang nantinya di-
kondisi ini berubah. Cara penyampaian dan rakyat yang sedang larut dengan tata lebih representatif. DPR lanjut dia
aspirasi tidak lagi dipusatkan di alun- demokrasi membutuhkannya. Masukan baru belajar ke Parlemen Jepang yang
alun, masyarakat berunjuk rasa lebih dari parlemen negara lain juga sudah memiliki koleksi 40 juta judul. Di sini hal
terbuka bahkan tidak terkendali dan an- lebih dari cukup. seperti itu diabaikan di negara lain dipe-
arkis,” kata anggota Komisi IX DPR Imam Ketua BURT Roem Kono menjelas- lihara. Parlemen Amerika Serikat punya
Suroso dalam kesempatan wawancara di kan persiapan pembangunan alun-alun lebih banyak koleksi, ada 100 juta judul
Jakarta akhir November lalu. demokrasi di DPR sudah dilakukan. Ia lebih. Ini tekannya perlu lakukan seka-
Pengalaman lain tentang keberhasil- mengambarkan alun-alun demokrasi rang bukan hanya untuk kepentingan
an alun-alun demokrasi di Parlemen itu seperti tempat orang berkreasi, kita tapi yang lebih penting untuk ge-
Australia disampaikan Wakil Ketua berinovasi, bersuara dalam rangka me- nerasi yang akan datang.
BURT Agung Budi Santoso. Ia menyak- nyampaikan satu pandangan, bisa pula Wartawan Majalah Ummi Didi Muar-
sikan sendiri bagaimana aksi unjuk memperjuangkan satu hal yang tidak di mengingatkan agar wakil rakyat di
rasa yang berlangsung di lapangan cu- mendapatkan keadilan. Siapapun yang Senayan menjauhkan diri dari korupsi
kup luas di bagian depan gedung itu. Ia datang ke situ menurutnya harus di- dan kolusi termasuk ketika menyiapkan
meng amati kegiatan penyampaian as- layani dengan baik, sarana prasarana proyek mulia ini. Roem Kono meyakin-
pirasi, berorasi, yel-yel yang dilakukan yang memadai, taman yang layak jadi kan hal tersebut sudah menjadi perha-
suku Aborigin — penduduk asli Australia mereka datang seperti berwisata bukan tian dewan, “Harus transparan, harus
ini berlangsung tertib. Para pengunjuk hanya menyampaikan aspirasi, berorasi berkualitas dan juga harus mengikuti
rasa dilihatnya juga menyiapkan tenda tapi juga dapat menikmati taman di situ. aturan yang berlaku. Saya kira dalam
di lapangan rumput. Itu diperkirakan Akan tetapi kalau bicara soal teknis kata kerangka itu patokan kita adalah aturan
tempat menyimpan logistik, layanan ke- dia bukan menjadi domain BURT tetapi perundang-undangan yang berlaku.
sehatan darurat atau peralatan pendu- kesetjenan. Dewan hanya meletakkan Kita ingin aturan berjalan, pengawasan
kung untuk unjuk rasa. dasar-dasar dan kesetjenan dimintanya berjalan. Kita dari BURT berkomitmen
“Pada waktu berkunjung ke sana jangan terjebak aspek teknis pemba- tidak akan ikut campur dalam proses
demo suku Aborigin di lokasi yang telah ngunan semata. Harapannya tempat itu pelaksanaannya tapi dalam masalah
disiapkan oleh Parlemen Australia. Saya nantinya bisa jadi satu karya artistik, pengawasan tentu kita berwenang, kita
melihat pengunjuk rasa ini diberi ruang monumen penting dan menjadi bagian harus mengetahui apa yang telah dilak-
untuk menyampaikan aspirasinya, un- dari kekayaan demokrasi bangsa ini. sanakan setjen,” pungkas dia. (TIM) FOTO:
juk rasa juga berlangsung tertib. Fasili- Alun-alun demokrasi akan menjadi ANDRI/PARLE/IW
EDISI 131 TH. XLV, 2015 7