Page 29 - MAJALAH 142
P. 29

Ada beberapa poin penting dalam   pidana terhadap pelanggaran dalam   situs yang bertentangan dengan
            revisi ini. Salah satu poin penting dalam   pasal 27 ayat (3) mengenai penghinaan   Pancasila dan NKRI. “Jadi, pemerintah
            revisi UU ITE ini  adalah ancaman   dan  pencemaran  nama  baik. Sanksi   berwenang melakukan pencegahan
            hukuman  tentang pencemaran nama   pidana terhadap pelanggaran pasal   dan penegakan hukum,” pungkasnya.
            baik. Ancaman hukuman terhadap    27 itu yang semula dipidana 6 tahun   Irman Putra Sidin menegaskan
            pidana ini menjadi lebih ringan. Jika   atau denda Rp 1 miliar, diubah menjadi   jika tak ada masalah dengan pasal 27
            dahulu maksimal 6 tahun,  sekarang   4 tahun dana tau denda Rp 750 juta.   UU ITE tersebut karena dampaknya
            menjadi 4 tahun, sehingga si pelaku   Untuk tambahan 2 pasal, yaitu pasal   dahsyat dan tanpa batas. Dimana
            tidak bisa langsung ditahan.      45 A dan 45B, namun hanya terkait   negara tidak mampu mengontrol
               Poin penting berikutnya  adalah   penulisan dalam UU.            transmisi profil­profil seseorang
            revisi UU ITE juga mengatur soal     Sementara itu, Ketua Panja RUU   yang direndahkan dan tidak lagi
            penyadapan. Penyadapan dengan alat   ITE Pemerintah (Kominfo RI), Henri   menghormati orang lain yang tidak
            apapun,  hanya boleh dilakukan oleh   Subiakto menyatakan, jika  revisi UU   mampu dikontrol negara.
            institusi penegak hukum.          ITE ini belum juga disahkan sampai   Instrumen pidana untuk mengawal





                       J angan sampai UU ITE ini t erus dilakuk an r e visi dalam
                       Jangan sampai UU ITE ini terus dilakukan revisi dalam
                     mengikuti perkembangan media sosial (Medsos). Karena
                        itu UU ITE ini juga harus mengakomodir Keputusan
                    Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dikabulkannya gugatan
                    Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, terkait rekaman
                     saham PT. Freeport yang diadukan oleh mantan Menteri
                                  ESDM Sudirman Said tersebut                                                     foto : Iwan Armanias/iw



                                                                            Anggota Komisi I DPR RI  Syaifullah Tamliha

               Poin lainnya,  adalah seseorang   akhir Desember 2016 nanti, maka UU   hak­hak  martabat  seseorang,  yang
            berhak untuk meminta mencabut     ITE yang lama yang berlaku. Khusus   sebelumnya gugatan tersebut selalu
            postingan yang tidak benar tentang   terkait pencemaran nama baik dalam   ditolak oleh MK. Karena itu dengan
            dirinya di media sosial. Setelah   pasal 27 UU ITE tersebut, polisi tidak   UU ini jangan sampai hak­hak orang
            permintaan pencabutan itu dibawa   boleh lagi melakukan penahanan   terus terancam. Dimana pasal 27 UU
            ke pengadilan, Kementerian Informasi   sebelum ada keputusan pengadilan.  ITE tersebut secara konstitusi tidak
            dan Komunikasi (Kemenkominfo) yang   Demikian juga bagi situs bahwa   ada  masalah, dan  hanya  masalah
            kemudian mencabut itu.            semua situs yang bisa diakses oleh   implementasi. Seperti tak boleh ditahan
               Menurut Tamliha, hanya 4       publik menurut Henri, kena UU     sebelum ada putusan pengadilan.
            pasal  yang berubah, dan  2 pasal   ITE ini. Baik yang dibuat di dalam   Karena itu kata Irman, dalam
            tambahan. Sedangkan pasal 27 (3)   negeri maupun di luar negeri (extra   mengadili kasus ini penegak hukum
            sudah diatur dalam pasal 310 dan   territorial). Termasuk situs yang   harus menghilangkan hak­hak
            311 KUHP berdasarkan delik aduan.   disebut abal­abal.              subyektifnya untuk mempermudah
            Sementara pasal 31 terkait intersepsi,   “Dulu Kominfo menutup 22 situs   hak­hak orang lain. Sehingga
            penyadapan serta menghapus ayat   yang dinilai bertentangan dengan   perlu merubah paradigma untuk
            (4) sesuai dengan putusan MK No.5/  NKRI dan Pancasila, dan hanya satu   mempersulit paradigma penahanan
            PUU­VIII/2016 dimana penyadapan   dua pemilik situs yang protes ke   itu dipersulit melalui revisi UU KUHP,
            merupakan pelanggaran HAM         Kominfo RI, selebihnya berarti abal­  bukan UU ITE.
            sebagaimana ditegaskan dalam pasal   abal. Bahkan ada yang dibuat di Suriah,   “Jadi, tanpa revisi UU ITE ini
            28J ayat (2) UUD NRI 1945, maka jika   dan negara Timur Tengah lainnya,”   tetap bisa ditegakkan menjelang
            negara ingin menyimpangi hak privasi   tambahnya.                   Pilkada untuk mencegah pencemaran
            warga negara harus dalam bentuk UU,   Sejauh itu, RUU ITE ini lebih   nama baik seseorang. Bahwa yang
            dan bukan dalam bentuk peraturan   demokratis  dimana  pemerintah   menjadi masalah adalah implementasi
            pemeirntah (PP).                  tetap melindungi kepentingan umum   penegakan hukum pidana itu yang
               Pasal 45 diubah terkait ketentuan   dengan memblock medsos atau   harus direvisi,” pungkasnya. n  (sc)


                                                                         PARLEMENTARIA l  EDISI 142 TH. XLVI - 2016  l  29
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34