Page 77 - MAJALAH 122
P. 77

kemudian akan melakukan pemba-
                                                                                hasan terhadap rancangan angga-
                                                                                ran ini yang dilakukan oleh Tweede
                                                                                dan Earst Kamer. Dalam perdebatan
                                                                                yang dilakukan, dimungkinkan ada-
                                                                                nya perubahan baik penambahan
                                                                                ataupun  pengurangan anggaran
                                                                                selama  hal tersebut dibutuhkan
                                                                                (ProDemos, 2013). Konsep ini juga
                                                                                mirip dengan terjadi di Indonesia
                                                                                melalui pengantar nota keuangan
                                                                                dalam Pidato Kenegaraan Presiden
                                                                                RI setiap tanggal 16 Agustus.

                                                                                Penutup

                                                                                Pengelolaan tugas, fungsi dan we-
                                                                                wenang DPR di Indonesia dalam
                                                                                perkembangannya tidak dapat
                                                                                lepas dari praktek Volksraad pada
                                                                                zaman Hindia Belanda. Dari pe-
                                                                                ngalaman prakteknya pada za-
                                                                                man Hindia Belanda yang meru-
                                                                                juk pada hirarki dan kewenangan
                                                                                yang dimiliki Pemerintah Belanda.
                                                                                Pada tahun 1922 terjadi perubahan
            Parlemen  sewaktu-waktu  dapat    (Parliamentary Inquriy: The Dutch  konstitusi Nederland, dan salah
            memanggil Menteri atau Perdana    House of Representatives, 2015).  satu asas yang dianut konstitusi
            Menteri untuk melakukan emergen­                                    baru tersebut adalah, “Pemerintah
            cy debate yang harus mendapatkan   Selain fungsi legislasi dan penga-  Daerah jajahan diberi kekuasaan
            persetujuan mayoritas (Netherlands   wasan, Parlemen Kerajaan Belan-  mengatur dan mengurus masalah-
            Institute of Multiparty Democracy:   da juga memiliki fungsi anggaran.  masalah intern.” Pemberian hak
            2003).                            Kedua kamar di Parlemen Kerajaan  otonomi bagi pemerintahan Hindia
                                              Belanda memiliki hak yang sama  Belanda (Busroh,1993:37). Selanjut-
            Parliamentary Inquiry menjadi in-  terkait dengan fungsi anggaran ini,  nya ketentuan-ketentuan negara
            strumen kontrol paling efektif di   mereka berhak untuk menerima    dilakukan berdasarkan kerangka
            Parlemen Kerajaan Belanda. Kon-   maupun menolak besaran ang-       Indische Staatsregeling (IS), yaitu
            sep Parliamentary Inquiry ini mirip   garan yang diajukan oleh Perdana   Undang-undang Dasar Hindia Be-
            dengan Panitia Angket di DPR RI,   Menteri. Kuasa atas anggaran ini   landa yang berlaku tahun 1925, dan
            dimana anggota Parlemen memi-     menjadi penting, karena tanpa     merupakan suatu rangkaian tinda-
            liki hak untuk melakukan investi-  persetujuan dari Parlemen maka  kan hukum ketatanegaraan yang
            gasi mendalam terkait suatu hal,   kabinet tidak akan dapat men-    melibatkan sejumlah alat perleng-
            dan anggota Parlemen memiliki     jalankan Pemerintahan. Rancangan  kapan nega ra baik yang berada di
            hak untuk bertanya kepada semua  anggaran ini kemudian disampai-    Indonesia maupun yang berada di
            pemangku kepentingan dibawah      kan dalam bentuk Budget Memo­     Negeri Belanda. Paling tidak hal ini
            sumpah. Hasil dari Parliamentary   randum, dan National Budget kepa-  jugalah yang turut mempengaruhi
            Inquiry ini kemudian disampaikan   da States General pada Prince’s Day.  tata kelembagaan Indonesia. Se-
            secara tertulis kepada Tweede Ka­  Prince’s Day jatuh setiap hari Se-  hingga menurut hemat kami kede-
            mer dan Earst Kamer dalam bentuk  lasa ketiga bulan September. Pada   pannya, Indonesia dengan segala
            rekomendasi kebijakan. Meskipun  Prince’s Day ini Raja Belanda akan   sumber daya yang dimiliki dapat
            Parliamentary Inquiry merupakan  memberikan pidatonya selaku ke-    memba ngun kelembagaan beserta
            instrumen yang kuat, mereka tidak  pala negara dihadapan States Gene­  fungsinya yang lebih cocok dengan
            memiliki hak untuk memberikan     ral (Prince’s Day: The Dutch House   kebutuhan Indonesia. ***
            hukuman atas sebuah kebijakan  of Representatives, 2015). Parlemen



                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 122 TH. XLV, 2015  77
   72   73   74   75   76   77   78   79   80